Pemanfaatan Lumpur IPAL Untuk Pupuk Organik Dengan Menggunakan Biota 16 Dan Variasi Bokhasi

Indrayani, Linda Ika (2006) Pemanfaatan Lumpur IPAL Untuk Pupuk Organik Dengan Menggunakan Biota 16 Dan Variasi Bokhasi. Skripsi thesis, ITN Malang.

[img] Text
0026014.pdf

Download (25MB)

Abstract

. 2006. . Skripsi, Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Nasional Malang. Dosen Pembimbing 1: Dan Dosen Pembimbing II: Kata Kunci: Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah padat industri menjadi pupuk organik untuk meningkatkan nilai ekonomis pada limbah padat/lumpur IPAL yang selama ini banyak mengandung bahan organik namun tidak dimanfaatkan sehingga sehingga mencemari ingkungan. Pengolahan dengan memanfaatkan limbah padat/lumpur I sebagai pupuk organik ini menggunakan metode pengomposan dengan sistem aerobik dan semi anaerobik. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisa pendahuluan pada kandungan lumpur IPAL untuk mengetahui kelayakan lumpur sebagai bahan utama pembuatan kompos meliputi suhu, rasio C/N, pH, kelembaban dan kandungan mikroorganisme. Penelitian ini menggunakan Reaktor wadah plastik untuk aerobik dengan penutup kain kasa dan dilakukan pembalikan dan semi anaerobik dengan penutup yang lebih rapat tanpa pembalikan dengan durasi waktu tertentu sampai kompos matang. Pembuatan kompos ini menggunakan variasi optimal dari lumpur IPAL dan variasi minimum dari bokhasi dengan penambahan BIOTA 16 yang bertujuan mempercepat kematangan kompos dan menciptakan kompos yang berkualitas dari dua metode yang berbeda (aerobik dan semi anaerobik) sesuai dengan standard kualitas kompos yang telah ditentukan sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Dari penelitian diperoleh hasil proses pengomposan aerobik mampu mencapai C/N yang paling cepat dengan variasi pengomposan lumpur 60%+ 40% kotoran sapi+1 liter (10 ml Biota 16 diencerkan dengan I liter aquadest) terdapat pada reaktor 8. Pada proses semi anaerobik C/N yang paling cepat dengan variasi pengomposan lumpur 60%+ bokhasi 40% (sekam 40%+ dedak 35% + kotoran sapi 25%)+1 liter (10 ml Biota 16 diencerkan dengan 1 liter aquadest) terdapat pada reaktor 4. Pengomposan yang paling optimal secara aerobik dengan variasi bahan lumpur 60% 40% kotoran sapi +1 liter (10 ml Biota 16 diencerkan dengan 1 liter aquadest) rasio C/N yang dihasilkan 18,27 terdapat pada reaktor 8. pH pada proses aerobik dan semi anaerobik dapat mencapai pH netral yaitu 7,87 dan 8,01. kadar air pada akhir pengomposan masih tinggi yaitu 74,85 pada pross aerobik dan 75,57 proses semi anaerobik. Kandungan N, P dan K pada pengomposan ini memenuhi persyaratan kompos, tetapi masih berada pada rentang standart bawah, bila dibandingkan dengan kompos yang dijual dipasaran. Pada proses aerobik menghasilkan nilai N 1.77, P-2,14 dan K 0,31 sedangkan pada proses semi anaerobik menghasilkan nilai N-1.74, P-1,69 dan K-0.3.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Lumpur IPAL, Pupuk Organik, Biota 16
Subjects: Engineering > Environmental Engineering
Depositing User: Mr Sayekti Aditya Endra
Date Deposited: 19 Jan 2023 04:49
Last Modified: 19 Jan 2023 04:49
URI: http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/10287

Actions (login required)

View Item View Item