MONITORING ZONA KEKERINGAN METEOROLOGI DENGAN MEMANFAATKAN SIG

Lado, Imanuel A.K. (2017) MONITORING ZONA KEKERINGAN METEOROLOGI DENGAN MEMANFAATKAN SIG. Skripsi thesis, itn malang.

[img] Text
skripsi imanuel a.k lado.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Kekeringan pada dasarnya diakibatkan oleh kondisi hidrologi suatu daerah dalam kondisi air tidak seimbang. Kekeringan terjadi akibat dari distribusi hujan tidak merata yang merupakan satu-satunya input bagi suatu daerah. Ketidakmerataan hujan ini akan mengakibatkan di beberapa daerah yang curah hujanya kecil akan mengalami ketidakseimbangan antara input dan output air. Salah satu dari jenis kekeringan yaitu kekeringan meteorologi berkaitan dengan tingkat curah hujan dibawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan meterologi merupakan indikasi pertama adanya kekeringan. Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik lingkungan yang spesifik, maka zona dipastikan memiliki suatu identitas atau ciri yang berbeda dari area lain disekitarnya. Zona disini dimanfaatkan untuk membagi beberapa wilayah menjadi beberapa bagian seperti daerah dengan tingkat kekeringan terendah sampai yang paling ekstrim. Standardize Precipilation Index (SPI) merupakan indeks probabilitas yang digunakan untuk mengukur tingkat kebasahan dan kekeringan suatu wilayah. SPI banyak digunakan diberbagai negara sebagai indeks kekeringan yang mampu memonitor kekeringan karena perhitungan SPI yang didasarkan pada pos curah hujan. Analisa indeks kekeringan dengan menggunakan SPI, dan analisa interpolasi nilai SPI untuk mendapatkan sebaran kekeringan. SPI (Standardize Precipilation Index). Thiessen polygon merupakan cara memperhatikan tebal hujan dan jumlah stasiun, juga memperkirakan luas wilayah yang diwakili oleh masing-masing stasiun untuk digunakan sebagai salah satu faktor dalam menghitung hujan rata-rata daerah yang bersangkutan. Dari hasil monitoring selama 5 tahun dengan metode SPI (Standardize Precipilation Index) kekeringan terberat terjadi di stasiun Lelogama, Camplong, Naibonat, dan Oekabiti dengan tingkat kekeringan kering

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Sistem Informasi Geografis (SIG), kekeringan meteorologi, stasiun curah hujan, SPI (Standardize Precipilation Index), Thiessen polygon
Subjects: Engineering > Geodesy Engineering
Divisions: Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Geodesi S1 > Teknik Geodesi S1(Skripsi)
Depositing User: Tasya Debbie Astia
Date Deposited: 11 Feb 2019 03:26
Last Modified: 13 Mar 2019 01:52
URI: http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/1170

Actions (login required)

View Item View Item