SURYANTI, LILI (2007) PENGARUH TANAH TERSTABILISASI TERHADAP KUALITAS AIR TANAH MELALUI SEBARAN SULFAT DAN ALUMUNIUM AKIBAT INFILTRASI SECARA VERTIKAL (Studi Kasus Di Perumahan Kota Damai - Gresik). Skripsi thesis, INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG.
Text
0126021.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) |
Abstract
Masalah penggunaan tanah stabilisasi dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif terhadap lingkungan, khususnya air tanah. Adanya campuran fly ash pada tanah dapat mencemari air tanah ketika terjadi infiltrasi karena zat-zat berbahaya yang terkandung dalam fly ash seperti kandungan sulfat dan aluminium dapat larut oleh infiltrasi air hujan masuk ke dalam tanah dan mencemari air tanah. Pada penelitian ini media tanah terstabilisasi yang digunakan adalah tanah di Perumahan Kota Damai-Gresik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh tanah terstabilisasi terhadap kualitas air tanah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pelarutan (leaching) dengan aliran vertikal, yaitu proses pengaliran air ke dalam media tanah dengan variasi intensitas aliran (1,6 mm/menit dan 2,18 mm/menit), dan ketebalan tanah (10,20,30,40) cm, dengan waktu sampling (60,120,180,240) cm/menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah terstabilisasi mampu mempengaruhi konsentrasi sulfat dan aluminium terlarut serta kecepatan rembesan pada air tanah. Kadar sulfat diperoleh sebesar 59,04 mg/I terdapat pada intensitas aliran 2, 18 mm/menit dengan ketebalan tanah 40 cm. Kadar alumunium diperoleh sebesar 15,06 mg/I terdapat pada intensitas aliran 2, 18 mm/menit, dengan ketebalan tanah 40 cm. Kecepatan rembesan menurun dari 0,232 cm/menit (diperoleh pada intensitas 2,18 mm/menit, dengan ketebalan tanah 10 cm) hingga 0,09 cm/menit ( diperoleh pada intensitas 1,6 mm/menit dengan ketebalan tanah 40cm). Standar baku kualitas air minum menurut KEPMENKES RI Nomor 907/MENKES/SK/Vll/2002, bahwa konsentrasi aluminium sebesar 15,06 mg/I melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan sebesar 0,2 mg/I sehingga air tanah yang tercemar zat kimia (Al) dengan kadar Al 15,06 mg/I tidak layak untuk dikonsumsi, sedangkan kadar sulfat sebesar 59,04 mg/I masih berada dibawah kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu sebesar 250 mg/I. Dari pnelitian diketahui bahwa penggunaan tanah terstabilisasi dapat mencemari air tanah ketika terjadi infiltrasi air hujan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Engineering > Environmental Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Lingkungan S1 > Teknik Lingkungan S1(Skripsi) |
Depositing User: | Handoyo Eka |
Date Deposited: | 14 Jul 2023 00:31 |
Last Modified: | 14 Jul 2023 00:31 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/12248 |
Actions (login required)
View Item |