HARSARI, IKA WAHYUNI (2006) PEMANFAATAN BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA) SEBAGAI KOAGULAN DALAM PROSES PENURUNAN KEKERUHAN DAN KANDUNGAN ORGANIK LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE. Skripsi thesis, INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG.
Text
0126006.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB) |
Abstract
lndustri tempe merupakan salah satu industri kecil yang menghasilkan limbah cair cukup banyak dan mempunyai · beban pencemar yang tinggi. Parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran tersebut adalah kandungan organik (KMnO4) dan kekeruhan. Salah satu alternatif untuk menurunkan kandungan pencemar dari limbah tempe adalah dengan proses koagulasi-flokulasi-sedimentasi. Pada penelitian ini digunakan koagulan yang ramah lingkungan dan berasal dari alam serta mempunyai efektifitas tinggi yaitu biji kelor (Moringa O/eifera). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan koagulan kelor (Moringa O/eifera) dalam proses penurunan kekeruhan dan kandungan organik (KMnO4) dengan variasi dosis koagulan, kecepatan putaran flokulasi dan waktu flokulasi serta untuk mengetahui kriteria desain pengolahan limbah cair industri tempe. Penelitian ini dilakukan secara batch dan kontinyu. Pada proses batch menggunakan jar test dengan variasi dosis koagulan kelor (Moringa O/eifera). 0,5 gr/I, 1 gr/I, 1,5 gr/I, 2 gr/I dan 2,5 gr/I, variasi kecepatan putaran flokulasi 20 rpm dan 40 rpm serta variasi waktu flokulasi 20 menit dan 30 menit. Proses kontinyu menggunakan serangkaian alat koagulasi-flokulasi-sedimentasi dengan variasi kecepatan putaran flokulasi 20 rpm dan 40 rpm serta variasi waktu flokulasi 20 menit dan 30 menit. Metode analisa yang digunakan untuk mengetahui nilai kandungan organik (KMnO4) adalah metode titrimetri dengan menghitung nilai permanganat value (PV) sedangkan untuk mengetahui nilai kekeruhan digunakan alat Orbeco-Hellige Turbidimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koagulan kelor (Moringa O/eifera) mampu untuk menurunkan kekeruhan dan kandungan organik (KMnO4) dalam limbah cair industri tempe. Persentase penurunan tertinggi pada proses batch terjadi pada perlakuan penambahan dosis koagulan 2,5 gr/I, kecepatan putaran flokulasi 20 rpm dan waktu flokulasi 30 menit untuk kekeruhan sebesar 71,97% dan kandungan organik (KMnO4) sebesar 66, 16%. Pada proses kontinyu persentase penurunan tertinggi terjadi pada perlakuan kecepatan putaran flokulasi 20 rpm dan waktu flokulasi 30 menit untuk kekeruhan sebesar 69,56% dan kandungan organik (KMnO4) sebesar 65,55%. Kriteria desain pengolahan adalah debit limbah 0,5 lt/mnt, debit koagulan 25 ml/mnt, kecepatan putaran koagulasi 200 rpm, waktu koagulasi 1 menit, kecepatan putaran flokulasi 20 rpm, waktu flokulasi 30 menit dan waktu sedimentasi 60 menit.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Engineering > Environmental Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Lingkungan S1 > Teknik Lingkungan S1(Skripsi) |
Depositing User: | Handoyo Eka |
Date Deposited: | 14 Jul 2023 00:31 |
Last Modified: | 14 Jul 2023 00:31 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/12256 |
Actions (login required)
View Item |