Dewantoro, Efandi Wahyu (2023) TUGAS AKHIR STUDI PERENCANAAN STRUKTUR ATAS PADA GEDUNG UTAMA KEJAKSAAN AGUNG JAKARTA SELATAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA (DUAL SYSTEM). Skripsi thesis, ITN Malang.
Abstract
Gedung Kejaksaan Agung adalah gedung pemerintahan di bidang hukum yang berpusat di daerah Jakarta Selatan. Secara geografis daerah tersebut merupakan daerah yang berada pada zona rawan gempa. Desain struktur yang akan direncanakan merupakan gedung bertingkat tinggi dan memiliki desain ketidakberaturan struktur menggunakan sistem ganda. Pada studi ini material yang akan di rencanakan berupa beton bertulang dengan portal beton dan dinding struktural. Perencanaan harus memenuhi standar peraturan yang terdapat dalam SNI 1727:2020 untuk beban gravitasi, SNI 1726:2019 untuk pembebanan gempa dan SNI 2847:2019 untuk desain beton bertulang. Dari hasil perencanaan diperoleh dimensi pelat lantai S1 = 140 mm dengan penulangan M11 – 150 mm. Untuk ukuran balok didapatkan B58, B46, B3A5 dan B3A4. Hasil penulangan pada balok ditinjau pada beam 355 story 10 dengan tulangan longitudinal atas 7 D25 dan bawah 4 D25 untuk tumpuan kiri dan kanan, sedangkan pada daerah lapangan didapatkan tulangan atas 4 D25 dan 4 D25 untuk tulangan bawah. Tulangan transversal pada balok, dipakain sengkang didaerah sendi plastis D13 – 100 mm dan D13 -150 mm di luar sendi plastis. Pada tulangan samping diberi tulangan ekstra 4 D22. Pendimensian pada kolom didapatkan K1-1, K1-2, K1-3, K2-1, K2-2, K2-3, KR dan KT. Hasil penulangan K1-1 pada kolom ditinjau pada C17 dengan story B1 dengan tulangan longitudinal 36 D25. Tulangan transversal pada daerah sendi plastis arah x 6 kaki D13 – 80 mm dan arah y 5 kaki D13 – 80 mm, sedangkan diluar sendi plastis arah x 6 kaki D13 – 120 mm dan arah y 5 kaki D13 – 120 mm. Penulangan pada daerah hubungan balok dan kolom cukup dipakai pengekang vertikal berupa tulangan longitudinal kolom 36 D25 dan pengekang horizontal 6 kaki D13 sumbu x dan 5 kaki D13 sumbu y dengan jumlah 11 lapis. Hasil penulangan SW pada pada dinding struktural tipe L ditinjau pada pier SW 2 dengan story B1 dengan tulangan longitudinal (V) D22 – 150 pada kedua sumbu, sedangkan tulangan horizontal (H) menggunakan D13 – 200 mm. Pada Elemen batas BE2-1 tulangan longitudinal (V) 48 D22, tulangan horizontal X D13 – 100, CTx D13, dan CTy 7 D13, tulangan horizontal Y D13 – 100, CTx 5 D13, dan CTy D13, transversal kolom D13 – 100, CTx 6 D13, dan CTy 5 D13. Elemen batas BE2- 2 tulangan longitudinal (V) 31 D22, tulangan horizontal Y D13 – 100, CTx 5 D13, dan CTy D13, transversal kolom D13 – 100, CTx 6 D13, dan CTy 5 D13. Elemen batas BE2-2 tulangan longitudinal (V) 31 D22, tulangan horizontal X D13 – 100, CTx D13, dan CTy 5 D13, transversal kolom D13 – 100, CTx 5 D13, dan CTy 6 D13. Kata kunci: Dinding Struktural, Ketidakberaturan Struktur, Sistem Ganda
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Efandi Wahyu Dewantoro (1921112) |
Uncontrolled Keywords: | Dinding Struktural, Ketidakberaturan Struktur, Sistem Ganda |
Subjects: | Engineering > Civil Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | EFANDI WAHYU DEWANTORO |
Date Deposited: | 03 Oct 2023 06:19 |
Last Modified: | 03 Oct 2023 06:19 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/13303 |
Actions (login required)
View Item |