Hanifatuzzulfah, Resiyana (2019) PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PEMETAAN TEMATIK UNTUK MEMONITOR KEBOCORAN PIPA PDAM (Studi Kasus : PDAM Unit Randublatung I, Kabupaten Blora). Skripsi thesis, ITN Malang.
Text
Jurnal Skripsi_Resiyana.pdf Download (580kB) |
|
Text
Skripsi PDAM_Resiyana.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (11MB) | Request a copy |
Abstract
Perkembangan suatu daerah menyebabkan kebutuhan air bersih masyarakat semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan air bersih tersebut harus diimbangi dengan optimalisasi produksi air bersih. Salah satu caranya yaitu meminimalisasikan kebocoran air. Sampai saat ini penanganan kebocoran PDAM Unit Randublatung I masih dilakukan secara konvensional. Oleh karena itu diperlukan sebuah metode yang dapat melakukan monitoring kebocoran air. Salah satu metode tersebut yaitu sistem informasi geografis (SIG). Metode SIG ini dilakukan dengan membuat pemetaan tingkat kehilangan air akibat kebocoran. Metode ini memperhitungkan nilai base demand dan pemakaian air berdasarkan waktu tertentu. Adapun tahapan dalam melakukan proses tersebut diawali dengan melakukan pengumpulan data spasial dan atribut. Data-data tersebut selanjutnya dilakukan simulasi menggunakan software EPANET 2.0. Hasil simulasi tersebut berupa data pressure (tekanan air) dan velocity (kecepatan aliran) yang digunakan sebagai parameter penentu tingkat kebocoran air. Kedua parameter tersebut masing-masing dilakukan scoring untuk mendapatkan klasifikasi tingkat kebocoran air yang dipresentasikan dalam bentuk peta tematik tingkat kebocoran air. Simulasi menggunakan software EPANET tersebut menghasilkan nilai pressure tertinggi pada node N8 sebesar 52,4 meter dan velocity tertinggi pada pipa P51 sebesar 0,18 m/s. Kondisi ini terjadi saat jam puncak (jam ke-10). Sedangkan saat aliran minimum (jam ke-21), nilai pressure tertinggi pada node N8 sebesar 52,43 meter dan velocity tertinggi pada pipa P51 sebesar 0,16 m/s. Nilai pressure dan velocity saat jam puncak dilakukan perhitungan tingkat kehilangan air. Tingkat kehilangan air yang dialami PDAM ini dapat dikategorikan rendah dan sedang. Tingkat kehilangan air rendah sebesar 3.610,56 m3, atau 7,77%, sedangkan tingkat kehilangan air sedang sebesar 12.841,69 m3 atau 27,64%.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | SIG, pressure, velocity, kebocoran air, EPANET |
Subjects: | Engineering > Geodesy Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Geodesi S1 > Teknik Geodesi S1(Skripsi) |
Depositing User: | Mahasiswa Geodesi S1 |
Date Deposited: | 11 Feb 2019 06:29 |
Last Modified: | 11 Mar 2019 01:06 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/1529 |
Actions (login required)
View Item |