Muhamad Halimi, Nur Tamma (2025) REKOMENDASI IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO SUPPLY CHAIN DI TENUN IKAT BANDAR KIDUL KEDIRI. Skripsi thesis, Institut Teknologi Nasional Malang.
Abstract
Muhamad Halimi Nur Tamma, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Januari 2025, REKOMENDASI IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO SUPPLY CHAIN DI TENUN IKAT BANDAR KIDUL KEDIRI, Dosen Pembimbing : Dr. Ellysa Nursanti, ST.MT dan Sony Haryanto, S.SOS, ST, MT. Industri Tenun Ikat Bandar Kidul, yaitu industri tenun ikat yang berada di Kota Kediri dan merupakan salah satu UMKM yang bergerak dibidang produksi kain tenun. UMKM ini bergerak dalam industri pembuatan yang sudah lama memproduksi kain tenun dalam berbagai model maupun corak dengan kapasitas produksi sebesar 40 pcs/hari. Salah satu permaslahan yang ada di UMKM yaitu ada beberapa kain tenun yang didapatkan dari supplier memiliki kualitas kain yang kurang bagus seperti kualitas kain yang jelek dan warna kain yang pudar, sehingga UMKM kerap melakukan retur pembelian kain tenun kepada supplier dan ketika dihitung dalam 1 tahun kebutuhan kain ternyata tidak sesuai target, dimana biasanya UMKM memerlukan 15 ribu pcs dalam setahunnya. Pengecekan kain tenun dilaksanakan pada proses perpindahan bahan baku ke tempat gudang. Penelitian ini dilaksanakan melalui pengamatan langsung dengan melakukan studi lapangan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada tahap ini melakukan pemetaan aktivitas bisnis di UMKM didasarkan 5 proses SCOR. Tujuan dari hal ini adalah untuk menggambarkan proses bisnis yang terjadi di UMKM Tenun Ikat Bandar Kidul. Pemetaan ini dilakukan untuk mempermudah dalam mengenali potensi risiko yang muncul dalam pembuatan kain tenun di UMKM tersebut. Pada tahap ini mencakup: plan, source, make, delivery dan return. Pada hasil penelitian, memperlihatkan pemetaan aktivitas bisnis UMKM berdasarkan metode SCOR. Pada tahap ini, dilakukan indetifikasi terhadap kejadian risiko dan sumber masalah, diikuti dengan pemeberian nilai severity untuk kejadian risiko, pemberian nilai occurance untuk penyebab risiko, serta nilai kolerasi antara kejadian risiko dan penyebabnya. Selanjutnya, dihitung nilai RPN dan diurutkan dari nilai yang tertinggi hingga terendah. Sehingga hasil akhir dari tahap ini adalah prioritas penyebab risiko yang harus diatasi terlebih dahulu. Pada Tahap 2 HOR, dilakukan penyusunan strategi penanganan untuk penyebab risiko yang dipilih pada tahap 1. Tahap 2 ini melibatkan beberapa langkah untuk mendapatkan strategi penanganan yang paling efektif dalam mengurangi dampak iv negatif dari agen risiko. Langkah-langkah tersebut dimulai dengan penentuan agen risiko, diikuti dengan pembuatan strategi pencegahan untuk agen risiko yang terpilih, penentuan nilai korelasi antara agen risiko dengan penanganannya, perhitungan TEk (Total Effectiveness), penentuan tingkat kesulitan penerapan perbaikan (Degree of Difficulty), dan yang akhirnya menghitung ETDk (Effectiveness to Difficulty of Ratio) untuk menentukan urutan prioritas tindakan yang harus diambil. Berdasarkan hasil observasi dan analisis data yang dilakukan di UMKM, ditemukan 19 agen risiko yang diidentifikasi dengan menggunakan metode supply chain operations reference (SCOR). Pada tahap HOR 1 diperoleh 5 risk agent prioritas berdasarkan perhitungan ARP yaitu (A2) Retailer terlambat melakukan pembayaran, (A9) Keterlambatan kain saat proses pengiriman dari supplier, (A6) Pihak supplier tidak dapat menyediakan kain, (A1) Salah dalam menentukan target produksi, dan (A5) Supplier tidak dapat memenuhi permintaan (dalam segi kualitas). Pada tahap HOR 2 diperoleh nilai effectiveness to difficulty yang telah diurutkan sebagai berikut : (PA3) Mengevaluasi kinerja supplier sebesar 2211, (PA4) Menggunakan kontrak kerja dengan supplier sebesar 1658,25, (PA1) Membuat perencanaan strategi proses pembayan sebesar 1086, (PA5) Meningkatkan akurasi penentuan target produksi 571,5, (PA2) Membuat hubungan yang baik dengan retailer sebesar 351. Dari 5 Strategi penanganan yang ada, penulis berharap agar 5 strategi ini bisa menjadi alternatif bagi UMKM untuk meyelesaikan permasalahannya. Saran dalam penelitian ini yaitu : 1. UMKM dapat mengimplementasikan strategi penanggulangan yang telah disusun oleh penulis untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di UMKM. 2. Penelitian ini bisa dipakai sebagaicontoh untuk penelitian yang akan datang atau dapat dikembangkan, misalnya memperbesar cakupan rantai pasok yang diteliti.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Muhamad Halimi Nur Tamma (2313902) |
Uncontrolled Keywords: | Supply Chain Operation Reference (SCOR), House of Risk (HOR), ETDk (Effectiveness to Difficulty of Ratio) |
Subjects: | Engineering > Industrial Engineering |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri S1 > Teknik Industri S1 (Skripsi) |
Depositing User: | Muhamad Halimi Nur Tamma |
Date Deposited: | 13 Feb 2025 04:32 |
Last Modified: | 13 Feb 2025 04:32 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/15467 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |