PENGARUH TEMPERATUR HEAT EXCHANGER TERHADAP PRODUKSI GARAM DENGAN SISTEM MIKROKONTROLER

SAFIUDIN, SAFIUDIN (2018) PENGARUH TEMPERATUR HEAT EXCHANGER TERHADAP PRODUKSI GARAM DENGAN SISTEM MIKROKONTROLER. Skripsi thesis, Institut Teknologi Nasional Malang.

Text SKRIPSI (4).pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Problematika produksi garam di Indonesia sangat bergantung pada iklim, teknologi yang digunakan masih sangat tergantung pada faktor cuaca dengan iklim kemarau yang relatif pendek. Dengan mengoptimalkan penggunaan heat exchanger maka akan mampu mempersingkat waktu produksi garam, sehingga tidak lagi tergantung pada cuaca dan proses pembuatan garam akan lebih efisien. Dalam penelitian “Pengaruh Temperatur Heat Exchanger Terhadap Produksi Garam Dengan Sistem Mikrokontroler” bahan yang digunakan adalah air laut 25oBe. Variasi temperatur yang ditetapkan ialah 35 °C, 40 °C, 45 °C dan 50 °C. Heat Exchanger adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem kesistem lain tanpa perpindahan masa dan biasa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Penggunan mikrokontroler untuk pembuatan garam berguna sebagai pengatur dan penyetabil suhu. Dari hasil pengujian pengaruh temperatur heat exchanger terhadap produksi garam selama 4 jam menunjukan bahwa hasil pembuatan garam menggunakan heat exchanger dapat mempercepat pembuatan garam dimana semakin tinggi temperatur maka hasil produksi garam semakin meningkat. Pada pembuatan garam dengan temperatur 50 °C memiliki hasil produksi yang paling baik untuk pengkristalan air laut 25oBe dibandingkan dengan yang lain.

Item Type:	Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords:	heat exchanger, garam, mikrokontroler
Subjects:	Engineering > Mechanical Engineering
Divisions:	Fakultas Teknologi Industri > Teknik Mesin S1 > Teknik Mesin S1(Skripsi)
Depositing User:	Handoyo Eka
Date Deposited:	04 Dec 2025 03:12
Last Modified:	04 Dec 2025 03:12
URI:	http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/15778

Actions (login required)

View Item