PENENTUAN SKALA PRIORITAS LOKASI JEMBATAN YANG PERLU PELEBARAN SEBAGAI UPAYA MENGURAI KEMACETAN PADA RUAS JALAN LAWANG- MALANG DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Kholilah, Kholilah (2017) PENENTUAN SKALA PRIORITAS LOKASI JEMBATAN YANG PERLU PELEBARAN SEBAGAI UPAYA MENGURAI KEMACETAN PADA RUAS JALAN LAWANG- MALANG DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP). Masters thesis, ITN Malang.

[img] Text
combinepdf (9).pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kholilah, 2017. Penentuan Skala Prioritas Lokasi Jembatan Yang Perlu Pelebaran Sebagai Upaya Mengurai Kemacetan Pada Ruas Jalan Lawang - Malang Dengan Analytical Hierarchy Process ( AHP ). Pembimbing : ( 1 ) Dr. Ir. Subandiyah Azis. CES, ( 2 ) Ir. Tiong Iskandar. MT Pelebaran jembatan pada saat ini sangat diperlukan, karena akan bisa mengurangi dari dampak kemacetan, akan tetapi mengingat keterbatasan anggaran pembangunan fisik yang ada, sehingga pekerjaan penanganan jembatan lebih diarahkan pada pekerjaan pemeliharaan jembatan. Oleh karena itu prioritas penanganan jembatan perlu dilakukan, sehingga akan membantu pengambil keputusan untuk mengalokasikan dana yang terbatas tersebut kepada jembatan yang memang perlu di dahulukan penanganannya. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan besarnya bobot aspek dan kriteria dan memperoleh urutan rangking alternatif pelebaran jembatan di ruas jalan Lawang-Malang serta memperoleh prioritas penentuan pelebaran jembatan yang akan dilakukan disesuaikan dengan pagu anggaran yang tersedia. Metodologi analisis data yang digunakan adalah, Analytical Hierarchy Process (AHP) terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 15 responden dari orang-orang yang mengetahui dan terlibat didalam pengalokasian dana pelebaran jembatan di ruas jalan Lawang-Malang. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data, didapatkan urutan aspek sebagai bahan pertimbangan prioritas pelebaran jembatan adalah aspek pengembangan wilayah (A), aspek Hasil Pembangunan (C), aspek Biaya (D), Aspek Teknis Pelaksanaan (B) dengan bobot masing-masing 0.462, 0.202, 0.178 dan 0.158. Sedangkan bobot kriteria untuk A1 A2, A3, A4, A5, A6, B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3, C4, C5, D1, D2, D3 dan D4 dengan bobot masing-masing sebesar 0.207, 0.362, 0.080, 0.047, 0.232, 0.072, 0.308, 0.119, 0.480, 0.093, 0.238, 0.400, 0.093, 0.051, 0.218, 0.306, 0.097, 0.503 dan 0.095. Sedangkan urutan alternatif jembatan Lawang-Malang yang perlu untuk dilakukan pelebaran adalah Jembatan Kalimewek (E5) dengan bobot 0.415, Jembatan Karanglo (E4) dengan bobot 0.315, Jembatan Kalisurak (E2) dengan bobot 0.144, Jembatan Simping 1 (E1) dengan bobot 0.085, dan Jembatan Mondoroko (E3) dengan bobot 0.041. Serta urutan prioritas penentuan jembatan yang akan dilakukan pelebaran disesuaikan dengan pagu anggaran yang tersedia adalah Jembatan Kalimewek (E5), Jembatan Karanglo (E4) dan Jembatan Kalisurak (E2) Dalam menyusun rencana pengalokasian dana pelebaran jembatan perlu dilakukan dengan mekanisme-mekanisme yang jelas dan terukur. Salah satunya adalah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagaimana telah dijelaskan di atas. Kata Kunci : Skala Prioritas, Pengalokasian Dana, Pemeliharaan Jembatan

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Skala Prioritas, Pengalokasian Dana, Pemeliharaan Jembatan
Subjects: Engineering > Civil Engineering
Engineering > Environmental Engineering
Divisions: Program Pasca Sarjana > Teknik Sipil S2 > Teknik Sipil S2(Tesis)
Depositing User: haning haning
Date Deposited: 14 Jan 2019 01:39
Last Modified: 05 Mar 2019 08:37
URI: http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/168

Actions (login required)

View Item View Item