Budianto, Agus (2016) Pusat Kerajinan Bambu Di Kota Tasikmalaya Dengan Tema Arsitektur Ekologis “. Skripsi thesis, ITN MALANG.
Text
Untitled.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (12MB) |
Abstract
Kota Tasikmalaya adalah salah satu kota di Tatar Pasundan Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sang Mutiara dari Priangan Timur sebutan lain bagi kota ini, seiring dengan perkembangan kota ini. Hampir 70%, pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, dan pusat industri di priangan timur dan selatan berada di kota Ini. Priangan Timur dan selatan yakni membentang dari Kota Banjar di ujung timur jawa barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi di ujung barat jawa barat, Wilayah priangan timur dan selatan ini mencapai 40% total keseluruhan wilayah Jawa Barat, itu artinya sepertiga lebih dari pusat perekonomian yang ada di Jawa Barat berada di Kota ini. Oleh karena itu, sangat cocok bagi para investor baik itu bidang perhotelan, sarana dan prasarana, pusat perbelanjaan untuk menanamkan modalnya di kota priangan timur ini. Istilah tak ada rotan akar pun jadi bagi orang Tasikmalaya berubah menjadi tak ada rotan bambu pun jadi. Maksudnya, untuk menghasilkan aneka barang anyaman seperti perabot rumah tangga, meja kursi, keranjang, dan bahkan tempat tidur idealnya menggunakan rotan. Sayang, Tasikmalaya jauh dari sumber penghasil rotan yang konon banyak dijumpai di Kalimantan. Untuk mengimpornya pun memerlukan biaya tinggi. Alih-alih berpangku tangan, bambu yang melimpah di sekitar halaman dan kebun di pegunungan dijadikan pengganti rotan. Maka jadilah aneka barang kerajinan dari bambu yang mutunya tak kalah dari rotan. Bukan itu saja, kerajinan bambu juga memenuhi kebutuhan masyarakat akan aneka barang perabot rumah tangga dengan harga terjangkau. Tak heran pula jika industri kerajinan bambu terus eksis di kota Tasikmalaya. Tercatat ada 74 usaha IKM yang bergerak dalam produksi kerajinan bambu, menyerap 562 tenaga kerja, dan pada tahun 2002 mampu menciptakan hasil produksi senilai Rp. 2,4 milyar. Saat ini kerajinan bambu makin menarik minat masyarakat mancanegara, selain berkesan eksotis kerajinan bambu juga lebih ramah lingkungan. Pohon bambu yang mudah dibudidayakan bukan saja mengurangi risiko terjadinya perambahan hutan tapi budidayanya mampu menyuburkan alam di sekitar kita. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan data melalui survey, studi literatur, dokumentasi, wawancara dan studi banding. Selanjutnya data yang ada dioleh melalui analisis berdasarkan kajian tema dan kajian integrasi sehingga terciptalah konsep perancangan. Pada akhirnya perancangan Pusat Kerajinan Bambu ini bertema arsitektur ekologis yang mengacu tentang kepedulian terhadap alam dan sekitarnya
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pusat, Kerjinan, Bambu, UKM, IKM, Ekologis, Tasikmalaya |
Subjects: | Engineering > Architectural Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Arsitektur S1 > Teknik Arsitektur S1(Skripsi) |
Depositing User: | mr Aditya endra sayekti |
Date Deposited: | 25 Feb 2019 03:31 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 06:04 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/2365 |
Actions (login required)
View Item |