Mangu, Gabriel Gede (2012) Antisipasi Banjir Bandang Di Kota Larantuka Dengan Tinjauan Bahaya Erosi Dan Limpasan Permukaan. Skripsi thesis, ITN Malang.
Text
Untitled(69).pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Fenomena terjadinya banjir bandang yaitu banjir yang disertai dengan material dan longsoran yang merupakan indikasi terjadinya erosi. Faktor penutupan lahan dan topografi serta cara olah tanah merupakan penyebab dominan terjadinya erosi dan sungai-sungai yang merupakan muara limpasan permukaan dari daerah rawan longsor dapat dianggap sebagai sungai rawan banjir. Curah hujan harian maksimum tertinggi sebesar 99,7 mm dan curah hujan harian maksimum terendah sebesar 39,6 mm. Berdasarkan jumlah data (n) = 10 dan taraf signifikan α=5% maka X2tabel = 5,991 dan Dtabel = 0,4301. Dari hasil perhitungan uji kecocokan distribusi Log-Pearson Type III diperoleh X2hitung = 2,10 dan Dtabel = 0,0,0383. Karena nilai X2hitung < X2tabel dan Dhitung < Dtabel, maka dapat disimpulkan bahwa data curah hujan maksimum tahunan yang dianalisa sesuai dengan metode distribusi Log-Person Type III. Untuk mengidentifikasi tingkat bahaya erosi, model yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan model USLE (Universal Soil Loss Equation). Model USLE mempertimbangkan beberapa faktor dalam kajian erosi seperti faktor erosivitas hujan, faktor erodibilitas tanah, faktor panjang dan kemiringan lereng, faktor penutupan dan manajemen tanaman, dan faktor tindakan konservasi tanah. Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) merupakan metode yang umum digunakan untuk memperediksi laju erosi. Laju Erosi yang masih diperbolehkan adalah jumlah tanah hilang yang diperbolehkan pertahun agar produktivitas lahan tidak berkurang sehingga tanah tetap produktif secara lestari. Model yang banyak berkembang saat ini adalah model yang menggunakan fasilitas Sistem Informasi Geografis (SIG) yang merupakan suatu sistem (berbasis komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memproses informasi-informasi spasial. Hasil analisa menggunakan Universal Soil Loss Equation (USLE), besarnya erosi adalah 0,3261 ton/ha/tahun, besarnya erosi aktual adalah 31,599 ton/ha/tahun, dan besarnya erosi potensial adalah 473,045 ton/ha/tahun. Besarnya laju erosi yang diperbolehkan adalah 92,240 ton/ha/tahun dan besarnya indeks tingkat bahaya erosi rata-rata adalah 5,639 ton/ha/tahun. Tingkat bahaya erosi yang terjadi pada DAS Postoh diklasifikasikan dalam tingkat bahaya erosi sangat berat. Daerah rawan banjir dan dan rawan longsor longsor pada DAS Postoh terdapat pada daerah dengan kelerenngan 8–15% dengan luas 78,23 Ha.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Antisipasi, Banjir, Bahaya, Erosi, Limpasan |
Subjects: | Engineering > Civil Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Sipil S1 > Teknik Sipil S1(Skripsi) |
Depositing User: | Mr Sayekti Aditya Endra |
Date Deposited: | 27 Feb 2019 02:00 |
Last Modified: | 13 Mar 2019 06:14 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/2515 |
Actions (login required)
View Item |