Anggorowati, Dwi Ana and Priandini, Gita and Thufail, Thufail (2016) POTENSI DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILLER) SEBAGAI MINUMAN TEH HERBAL YANG KAYA ANTIOKSIDAN. INDUSTRI INOVATIF, 6 (1). pp. 1-7.
Text
71-37-139-1-10-20161207.pdf Download (270kB) |
Abstract
Tanaman avocado yang terkenal dengan nama alpukat (Persea americana miller) sangat banyak di temukan di Indonesia. Walau bukan tanaman asli Indonesia, tetapi keberadaannya tidak asing lagi bagi masyarakat. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman obat yang sangat penting dan dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk pengobatan seperti sariawan, kencing batu, darah tinggi, kulit muka kering sakit gigi, bengkak karena perandangan dan kecing manis. Kandungan zat aktif yang terdapat di daun alpukat (Persea americana miller) adalah flavonoid dan quersetin. Daun alpukat (Persea americana miller) rasanya pahit berkhasiat sebagai diuretik dan menghambat pertumbuhan beberapa bakteri seperti Staphylococcus sp, Pseudomonas sp, Proteus sp, Escherichea sp, dan Bacillus sp. Selain itu, berkhasiat untuk menyembuhkan kencing batu, darah tinggi, dan sakit kepala. Daun yang dibuat teh dapat menyembuhkan nyeri saraf, nyeri lambung, bengkak saluran pernapasan dan haid tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh variasi suhu pemanasan yaitu suhu 40°C, 50°C, 60°C, 70°C, 80°C dan lama waktu pengeringan 30, 50, 70, 90, 110 menit terhadap pembuatan minuman teh herbal dari daun alpukat sebagai antioksidan alami dengan kualitas optimal Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa variasi suhu pemanasan dan waktu pengeringan mempengaruhi kadar antioksidan pada minuman teh daun alpukat. Kadar antioksidan tertinggi terdapat pada suhu 40 ºC dengan lama waktu pengeringan 30 menit dengan nilai IC50 110 menit dengan nilai IC50 . Untuk suhu 50 °C dan waktu 50 menit merupakan suhu dan waktu yang optimum untuk pembuatan minuman teh daun alpukat. Karena pada suhu ini memiliki nilai IC50 yang rendah , sesuai dengan kandungan flavonoid dan kuersetin dalam ekstrak daun alpukat bahwa pada suhu 50 °C dan lama waktu 50 menit, nilai Rf pada KLT untuk klorofil pada ekstrak daun alpukat dan sampel teh daun alpukat sama, yaitu 0,9333 dan 0,75, sedangkan pada kandungan kuersetin pada ekstrak daun alpukat dan sampel daun alpukat adalah 0,8963 dan 0,75, dari hasil tersebut nilai Rf kedua sampel tersebut mengalami penurunan 0,1463, tetapi nilai penurunan tersebut tidak terlalu jauh.Sehingga dapat disimpulkan bahwa teh daun alpukat terbukti masih terkandung zat aktif flavanoid dan kuersetin yang tinggi
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Antioksidan, Daun Alpukat, Flavanoid, Quercitin |
Subjects: | Engineering > Chemical Engineering |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri > Teknik Kimia S1 |
Depositing User: | Susi Rahmania |
Date Deposited: | 26 Mar 2019 01:40 |
Last Modified: | 26 Mar 2019 01:40 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/2889 |
Actions (login required)
View Item |