Kustamar, Kustamar and Mudra, I Wayan (2010) Membangun Konsep Pengkondisian Terbentuknya Akuifer Buatan Di Daerah Batuan Kapur (Karst). Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air.
Text (Ujiplagiasi)
B.(4).5 PSmarkup_._Kustamar_MEMBANGUN_KONSEP__PENGKONDISIAN_TERBENTUKNYA_AKUIFER_BUATAN__DI_DAERAH_BATUAN_KAPUR_(KARST.docx.pdf Download (579kB) |
|
Text
5. Membangun Kosep Pengkondisian Terbentuknya Akuifer Buatan Di Daerah Batuan Kapur ( Karst)017.pdf Download (3MB) |
|
Text (Pereview)
Prosiding-028.Peer Review Membangun Konsep028.pdf Download (264kB) |
Abstract
Luas kawasan berbatuan kapur ( di Indonesia mencampai 7,5 % dari total luas daratan, tersebar karst) pada setiap pulau. Lahan karst pada umumnya memiliki solum tanah yang tipis dan ketersediaan air yang sangat terbatas. Rendahnya curah hujan dan sulitnya dijumpai aquifer mengkondisikan pemanfaatan air semakin terkendala. Tipisnya solum tanah menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, sehingga sebagai media tumbuh tanaman semakin miskin unsur hara. Kedua hal tersebut sebagai penyebab utama rendahnya produktifitas pertanian, sehingga perkembangan ekonomi penduduknya terlihat sangat lambat. Walupun pada umumnya di bagian bawah tanah terbentuk sungai dan gua bawah tanah yang berpotensi sebagai penyimpan cadangan air, akan tetapi pemanfaatannya tidak mudah. Oleh karena hal tersebut dipandang perlu pengkondisian agar terbentuk aquifer di permukaan lahan, sebagai sarana penyerap dan penyimpan air hujan, sekaligus digunakan sebagai media tumbuh tanaman. Pembutan aquifer pada lahan karst tentunya memerlukan biaya yang sangat mahal, dan secara ekonomis tidak layak dilakukan. Untuk mensiasati hal tersebut perlu dibangun konsep agar: (1), aquifer terbentuk secara alami (2). Berbasis partisipasi masyarakat (3). Stabiltas lereng perbukitan tetap terjaga. Berdasarkan analisa kondisi topografi, proses erosi permukaan, dan pengamatan material tanah hasil sedimentasi maka dikembangkan konsep: membuat tampungan untuk menangkap sedimen hasil erosi permukaan dan media pembentukan kompos organic. Terdapat dua bentuk tampungan yang dapat dilakukan, yaitu: membuat “Kantong [92] sedimen” pada alur anak sungai dan “sumur sedimen” pada lahan pertanian. Dengan terisinya tampungan tersebut [17] [49] [49] dengan sedirinya akan terbentuk aquifer di permukaan lahan, yang berfungsi sebagai penyedia cadangan air tanah dan media tumbuh tanaman. Untuk memperoleh aquifer dalam ukuran yang luas dan menekan jumlah biaya maka [17] program pelaksanaan yang disusun harus berbasis partiasipasi masyarakat. Sistem percontohan dan pendampingan teknis, untuk sementara dipandang sebagai pendekatan yang tepat. Dengan demikian, diharapkan akan dapat menciptakan system tata air yang lehih sesuai dengan kebutuhan, terjadi peningkatan produktifitas pertanian, serta perbaikan ekonomi penduduknya.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | aquifer buatan, kawasan karst |
Subjects: | Engineering > Civil Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Mr Sayekti Aditya Endra |
Date Deposited: | 27 Mar 2019 06:01 |
Last Modified: | 28 Mar 2019 01:11 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/3095 |
Actions (login required)
View Item |