Utomo, Bambang Joko Wiji and Ujianto, Bayu Teguh and Febrianto, Redi Sigit (2019) KAJIAN KONSEP PERANCANGAN DESAIN HUNIAN PRIBADI ARSITEK AKADEMISI DI KOTA MALANG. Technical Report. ITN Malang, Malang.
Text
Penelitian 2019 ++.pdf Download (2MB) |
Abstract
Hunian seorang arsitek didesain tidak hanya sebagai tempat berlindung, akan tetapi sebagai refleksi karakter, gaya hidup dan menunjukkan eksistensi di matamasyarakat profesi seorang arsitek. Merancang hunian pribadi seorang arsitek tentunya berbeda dengan mendesain hunian klien atau bangunan publik lain. Sangat menarik untuk mencari jejak telusur (audit trail) metode dankonsep desain sang arsitek sekaliguspemilik rumah dalam merancang huniannya sendiri, bukan atas permintaan klien.Penelitian ini berusaha memahami metode dankonsep desain para arsitek akademisi (merujuk pada profesi dosen arsitektur) di Malang area kota (bukan di Kabupaten Malang) dalam merancang-bangun hunian pribadinya (bukan hunian klien). Obyek hunian pribadi sang arsitek diambil sebagai objek kajian karena tiga alasan, yaitu: keleluasaan wawancara mendalam; keleluasaan eksplorasi menyeluruh dan (tidak dapat dipungkiri) sebagai sarana menunjukkan eksistensi dari sang arsitek kepada khalayak ramai.Sebagai upaya memaknai arsitektur, beberapa arsitek dapat mengaplikasikan satu dari enam sistem yang ada, yaitu: sistem ruang luar (lanskap), sistem ruang dalam (interior), sistem spasial (ruang), sistem model (tampilan), sistem bentuk (gubahan massa) dan sistem struktur (konstruksi).Penelitian ini mengacu pada tiga konsep jenis proses desain arsitektural, yaitu dua proses desain yang diperkenalkan oleh John ChrisJones(1990) dan satu konsep desain yang diperkenalkan oleh Bjarke Ingels (2009). Konsep desain yang diperkenalkan oleh Jones (1990) yaitu: konsep desain blackbox(tipe tradisional)dan konsep desain glassbox(tipe rasional). Konsep desain yang diperkenalkan oleh Bjarke Ingels sebagaipendiri BIG APs (2009) mempunyai tagline “Yes is More”dengan tipe pragmatic utopianism(Ingels, 2009)/ konsep open box (Hosein et al., 2008). Arsitek dengan konsep desain tipe blackbox(tradisional) ide dasarnya bersumber dari intuisi, analisisnya cenderung berbentuk organis-dinamis, hasil produknya sangat mengandalkan mood dan imajinasi merujuk pada konsep yang disebut Bjarke Ingels (2009) sebagainaively utopians. Arsitek dengan konsep desain tipe glassbox(rasional) ide dasarnya bersumber rasional dan logika, analisisnya cenderung berbentuk sirkular- 2sistematis, dan hasil produknya sangat mengandalkan rasional, logika, makna dan strategi merujuk pada konsep yang disebut Bjarke Ingels (2009) sebagai petrifyingly pragmatic.Arsitek dengan dengan konsepdesain ketiga dengan tipe pragmatic utopianism merupakan gabungan dari keduanya, berusaha menjembatani keduanya. Sebuah utopia pragmatik di bidang arsitektur yang akan membentuk ekonomi, sosial dan lingkungan sebagai lapangan praktek yang sempurna. Penelitian ini berbeda dengan penelitian tema sejenis lainnnya karena tiga elemen yaitu: (1) dilihat subyeknya (akademisi (dosen) arsitek, bukan arsitek praktisi); (2) dilihat dari obyeknya (hunian pribadi arsitek, bukan hunian klien); (3) dilihat dari instasi profesinya (dosen PTS/PTN, bukan anggota IAI). Berikut adalah pernyataan terkenal dari arsitek dan orang berpengaruh terhadap proses berpikir dan metode desain :Less is more(diperkenalkan oleh Ludwig Mies Van Der Rohe sebagai seorang arsitek pada pertengahan abad ke-20 penganut paham modernismdan minimalism)Less is a bore(diperkenalkan oleh Robert Charles Venturi Jr pada sekitar tahun 1970-an sebagai seorang arsitek penganut paham post modernism)I’m a whore(diperkenalkan oleh Philip Cortelyou Johnson pada tahun 1982 sebagai seorang arsitek penganut paham oportunism daneclecticism)More and more, more is more..(diperkenalkan oleh Rem Koolhaas pada tahun 2001sebagai seorang arsitek dan pendiri OMA & AMO di BIG HQ penganut paham dirty realism)Yes we can!(diperkenalkan oleh Barrack Hussein Obama II pada tahun 2007 sebagai presiden ke-44 AS penganut paham Unity and Optimism)Yes is More(diperkenalkan oleh Bjarke Ingels sebagai arsitek dan pendiri BIG APs pada 2009 penganut paham pragmatic utopianism.
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | PERANCANGAN DESAIN,HUNIAN PRIBADI,ARSITEK AKADEMISI |
Subjects: | Engineering > Architectural Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Arsitektur S1 |
Depositing User: | Mr Sayekti Aditya Endra |
Date Deposited: | 03 Sep 2020 04:07 |
Last Modified: | 03 Sep 2020 04:07 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/5003 |
Actions (login required)
View Item |