Wulandari, Lies Kurniawati (2020) EFEKTIVITAS ARANG BATOK KELAPA SEBAGAI MATERIAL FILTER DALAM PENJERNIHAN AIR LIMBAH BLACKWATER. Dream Litera Buana, Malang. ISBN 978-602-5518-79-9
Text
naskah cetak 3 wt.pdf Download (1MB) |
|
Text
EFEKTIVITAS ARANG BATOK KELAPA SEBAGAI MATERIAL FILTER DALAM PENJERNIHAN AIR LIMBAH BLACKWATER.pdf Download (7MB) |
|
Text
Buku lies Arang Batok Kelapa.pdf Download (6MB) |
|
Text
0. Buku 3_EFEKTIVITAS ARANG BATOK KELAPA SEBAGAI MATERIAL FILTER DALAM PENJERNIHAN AIR LIMBAH BLACKWATER.pdf Download (7MB) |
|
Text
peereview -buku Efektifitas arang batok003.pdf Download (319kB) |
Abstract
ondisi sanitasi di Indonesia tidak terkecuali di Jawa Timur membutuhkan perhatian secara serius dari berbagai pihak. Mengingat ketertinggalan di bidang pembangunan sanitasi memicu berbagai permasalahan, diantaranya penurunan kualitas air tanah dan air permukaan (sungai), pencemaran udara hingga menurunnya tingkat kesehatan masyarakat yang pada akhirnya melemahkan daya saing bangsa dan negara. Secara terbuka telah diungkapkan di berbagai media bahwa pencemaran air tanah di berbagai kota besar mencapai 80%. Sekitar 75% sungai sudah tercemar. Guna menghindari permasalahan lingkungan dan kesehatan masyarakat yang semakin buruk, Bapeda Jawa Timur yang sekarang berubah menjadi Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur melalui Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup IPAL komunal. IPAL komunal tersebut bermanfaat bagi pengolahan air limbah domestik hingga keluarannya memenuhi ambang batas baku mutu sehingga tidak lagi mencemari lingkungan. Namun demikian, pengalaman yang terjadi di Kota Malang membuktikan bahwa pembangunan dan penyerahan fasilitas sanitasi seperti 2 IPAL, meskipun sudah melalui proses yang seolah-olah bagus, namun pada kenyataannya tidak akan berfungsi secara optimal lagi dalam beberapa tahun setelahnya. Pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman kegagalan masyarakat dalam mengelola IPAL komunal di Kota Malang dikarenakan belum diperkenalkannya sistem pengelolaan yang tidak bersifat berkelanjutan (closing cycle), dan apabila sistem pengelolaan ini tidak segera diaplikasikan, maka hampir bisa dipastikan kegagalan demi kegagalan akan terjadi di Jawa Timur dan bahkan di seluruh Indonesia mengingat semuanya belum memiliki sistem pengelolaan yang bersifat berkelanjutan. Jika contoh pelestarian pengelolaan IPAL komunal belum bisa didemonstrasikan, maka target MDGs (Millenium Development Goals) berupa peningkatan sarana sanitasi di Indonesia yang seyogyanya mencapai 70% pada tahun 2015 akan sulit direalisasikan.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Engineering > Civil Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Mr Sayekti Aditya Endra |
Date Deposited: | 09 Mar 2021 03:29 |
Last Modified: | 22 Dec 2021 02:40 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/5368 |
Actions (login required)
View Item |