PEMBUATAN PETA CO-RANGE BERDASARKAN KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN LAUT UTARA JAWA TENGAH

Anugeraha, Jeremy Tagaz (2021) PEMBUATAN PETA CO-RANGE BERDASARKAN KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN LAUT UTARA JAWA TENGAH. Skripsi thesis, Institut teknologi nasional malang.

[img] Text
1625038_FULL SKRIPSI - Jeremy Anugeraha.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Negara kepulauan Indonesia memiliki wilayah dengan sebagian besar yaitu perairan. Posisinya yang strategis menjadikan Indonesia salah satu yang memiliki potensi untuk pelayaran skala kecil antar pulau maupun nasional bahkan internasional. Pasang surut merupakan salah satu parameter oseanografi yang sangat berpengaruh di perairan. Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda di langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta co-range dan mengetahui karakteristik pasang surut di perairan laut utara Jawa Tengah. Peta co-range merupakah peta yang memberikan informasi nilai amplitudo di suatu wilayah perairan. Data yang digunakan meliputi data pasang surut dari empat stasiun pengamatan pasang surut yaitu: stasiun pengamatan pasang surut Semarang, stasiun pengamatan pasang surut Jepara, stasiun pengamatan surut Pekalongan dan stasiun pengamatan pasang surut Karimunjawa bulan Juni tahun 2019 dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Dalam penelitian ini dilakukan analisa pasang surut pada ke empat stasiun pengamatan pasang surut menggunakan software Totis guna mendapatkan jenis atau tipe pasang surut serta mengetahui nilai amplitudo. Selanjutnya dilakukan pembuatan peta corange atau co-amplitude yang menggunakan data nilai amplitudo komponen harmonik M2, S2, O1 dan K1. Untuk pembuatan peta co-range menggunakan software ArcGIS dengan metode interpolasi krigging dan kontur pada nilai amplitudo ke empat komponen harmonik utama pembangkit pasang surut. Hasil penelitian menunjukan pada stasiun pengamatan pasang surut Semarang nilai bilangan Formzahl (F) sebesar 2,230 dengan tipe pasang surut Mixed Mainly Diurnal (campuran, dominan harian tunggal), stasiun pengamatan pasang surut Jepara nilai bilangan Formzahl (F) sebesar 2,818 dengan tipe pasang surut Mixed Mainly Diurnal (campuran, dominan harian tunggal), stasiun pengamatan pasang surut Pekalongan nilai bilangan Formzahl (F) sebesar 1,541 dengan tipe pasang surut Mixed Mainly Diurnal (campuran, dominan harian tunggal) dan stasiun pengamatan pasang surut Karimunjawa nilai bilangan Formzahl (F) sebesar 4,113 Diurnal (harian tunggal). Peta CoRange M2 nilai amplitudo maksimum 0,09 m dan nilai amplitudo minimum 0,07 m, Peta Co-Range S2 nilai amplitudo maksimum 0,08 m dan nilai amplitudo minimum 0,05 m, Peta Co-Range O1 nilai amplitudo maksimum 0,11 m dan nilai amplitudo minimum 0,06 m dan Peta Co-Range K1 nilai amplitudo maksimum 0,34 m dan nilai amplitudo minimum 0,24 m. Dari hasil Peta Co-Range secara keseluruhan terlihat bahwa persebaran amplitudo pasang surut memiliki nilai yang hampir sama di setiap perairan. Menunjukan bahwa di perairan laut utara Jawa Tengah aman untuk melakukan aktifitas pelayaran dan aktifitas pelabuhan karena tidak akan terganggu oleh gelombalang pasang surut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: ArcGIS, BIG, Formzahl, Oseanografi, Peta Co-Range, Totis.
Subjects: Engineering > Geodesy Engineering
Divisions: Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Geodesi S1 > Teknik Geodesi S1(Skripsi)
Depositing User: Users 48 not found.
Date Deposited: 18 Jan 2022 01:34
Last Modified: 18 Jan 2022 01:34
URI: http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/6412

Actions (login required)

View Item View Item