PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENENTUAN JALUR DAN LOKASI EVKUASI BENCANA BANJIR (Studi Kasus : Kota Bima, Nusa Tenggara Barat)

Rahman, Rijsa Ahlal (2021) PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENENTUAN JALUR DAN LOKASI EVKUASI BENCANA BANJIR (Studi Kasus : Kota Bima, Nusa Tenggara Barat). Skripsi thesis, Institut teknologi nasional malang.

[img] Text
1625063_FULL SKRIPSI - Rijsa Ahlal Rahman.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Banjir termasuk dalam bencana alam yang hampir setiap kali akan terjadi pada saat musim hujan. Bencana alam banjir ini pula merupakan bencana yang lumayan sering terjadi dan meyebabkan banyak kerugian. Seperti yang terjadi pada Kota Bima pada beberapa tahun lalu dan tahun ini. Hujan deras yang merata di Bima dan Sumbawa menyebabkan banjir besar di beberapa daerah.. Salah satu tindakan antisipasi yang dapat dilakukan sebelum bencana banjir datang adalah dengan menuju ke lokasi evakuasi atau tempat singgah untuk pertolongan bencana banjir. Pembuatan peta jalur dan lokasi evakuasi ini memliki fungsi sangat penting, sehingga menjadikan alasan penelitian untuk membuat jalur dan lokasi evakuasi banjir pada Kota Bima. Dalam membuat peta jalur evakuasi banjir pada penelitian ini, menggunakan teknologi sistem informasi geografis dengan metode network analyst. Dengan menggunakan metode network analyst untuk menentukan jalur evakuasi banjir. Penelitian ini menghasilkan terbagi 2, Pada tahap awal terdapat hasil penentuan lokasi evakuasi (shelter) banjir dengan metode scoring menggunakan parameter-parameter yang telah ditentukan dan terbagi atas 3 yaitu sangat layak, layak dan tidak layak. Dari 61 tempat evakuasi (shelter) terdpat 10 bangunan sangat layak, 50 bangunan layak dan 1 bangunan tidak layak. Namun dari 61 bangunan tersebut 39 bangunan layak berada di daerah rawan banjir, kemudian hanya digunakan 16 bangunan yang sangat layak dan layak serta aman dari daerah banjir. Dan 7 lokasi evakuasi tambahan yang sangat layak. 16 bangunanbangunan tersebut merupakan fasilitas umum yang sudah tersedia berupa sekolah, rumah ibadah, rumah sakit dan gedung perkantoran. Dan 7 lokasi tambahan seperti ruang terbuka dan fasilitas umum yang layak dijadikan lokasi evakuasi. 2. Pada tahap kedua yaitu pembuatan jalur evakuasi menggunakan network analyst. Metode network analyst dengan menggunakan jaringan jalan (shp) dari titik beresiko tinggi yang telah ditentukan menuju ke tempat evakuasi (shelter). Didapatkan 39 jalur evakuasi dari 39 titik beresiko tinggi menuju ke tempat evakuasi (shelter) yang sangat layak dan layak untuk evakuasi banjir. Dalam 39 jalur evakuasi yang menuju ke lokasi terdapat 30 jalur evakuasi yang menuju ke lokasi evakuasi yang sangat layak dan 9 jalur menuju lokasi evkuasi layak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Banjir, Jalur Evakuasi, Lokasi Evakuasi, Sistem Informasi Geografis, Network Analyst, Kota Bima
Subjects: Engineering > Geodesy Engineering
Divisions: Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Geodesi S1 > Teknik Geodesi S1(Skripsi)
Depositing User: Users 48 not found.
Date Deposited: 18 Jan 2022 01:34
Last Modified: 18 Jan 2022 01:34
URI: http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/6414

Actions (login required)

View Item View Item