KAJIAN TEKNIS PENYEDIAAN SUMBER DATA UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5000 BERDASARKAN PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 6 TAHUN 2018 (Studi Kasus : Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek)

Haryanto, Eko (2021) KAJIAN TEKNIS PENYEDIAAN SUMBER DATA UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5000 BERDASARKAN PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 6 TAHUN 2018 (Studi Kasus : Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek). Skripsi thesis, Institut teknologi nasional malang.

[img] Text
1725028_FULL SKRIPSI - Eko haryanto.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (38MB) | Request a copy

Abstract

Kebutuhan peta skala besar merupakan salah satu komponen informasi geospasial dasar yang penting, mengingat berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan penataan ruang yang menyebutkan bahwa data geospasial yang dibutuhkan untuk penyusunan peta rencana tata ruang salah satunya berupa peta dasar. Dalam pembuatan peta dasar dibutuhkan penyedian sumber data yang sesuai dengan aturan yang telah dibuat oleh Tata Ruang Badan Informasi Geospasial. Saat ini penggunaan citra satelit resolusi tinggi dapat dikatakan bisa digunakan untuk pembuatan peta dasar skala 1:5000 harus memiliki ketelitian horizontal ≤ 4,5 meter sesuai dengan Perka BIG No. 6 tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji terkait penyediaan sumber data untuk pembuatan peta dasar skala 1:5000 dengan menggunakan proses pansharpening dan orthorektifikasi dengan ketelitian horizontal berdasarkan ketelitian Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 6 tahun 2018. Pada penelitian ini pada proses pansharpening dilakukan menggunakan metode Simple Mean Transformation. Pada metode ini akan menggunakan persamaan ratarata sederhana pada setiap kanal band citranya sehingga didapatkan citra multispectral baru dengan informasi spasial dan spektral setajam mungkin agar dapat mempermudah langkah saat dilakukan proses identifikasi. Untuk proses orthorektifikasi menggunakan model Toutin’s. Model ini akan lebih mencerminkan realita fisik dari geometri pengamatan lengkap dan mengintegrasikan semua distorsi yang dihasilkan selama akuisisi gambar sehingga didapatkan citra tegak yang terbebas dari beberapa kesalahan dan memposisikan kembali citra sesuai lokasi sebenarnya seperti yang ada di lapangan. Hasil dari penelitian ini berupa citra Pleiades terkoreksi sesuai dengan ketelitian horizontal berdasarkan perka BIG nomor 6 tahun 2018. Untuk menghasilkan citra Pleiades terkoreksi, perlu dilakukan proses pansharpening menggunakan metode Simple Mean Transformation untuk menghasilkan citra multispectral yang mempunyai resolusi tinggi dan didapatkan nilai resolusi hasil pansharpening sebesar 0,541 m. Kemudian, perlu dilakukan proses orthorektifikasi menggunakan model Toutin’s dengan RMSError ≤ 1,5 piksel, adapun nilai RMS Error yang didapatkan sebesar 1,33 piksel. Setelah itu dilakukan uji ketelitian dengan ketelitian horizontal ≤ 4,5 m. Uji ketelitian horizontal didapatkan hasil sebesar 1,925 m. Sehingga dapat disimpulkan bahwa citra tersebut masuk kedalam kelas 2 untuk toleransi ketelitian horizontal ≤ 3 m pada skala 1:5000.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Citra Satelit Pleiades, Orthorektifikasi, Pansharpening, Peraturan Badan Informasi Geospasial Nomor 6 tahun 2018, Simple Mean Transformation, Toutin’s
Subjects: Engineering > Geodesy Engineering
Divisions: Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Geodesi S1 > Teknik Geodesi S1(Skripsi)
Depositing User: Users 48 not found.
Date Deposited: 18 Jan 2022 01:35
Last Modified: 18 Jan 2022 01:35
URI: http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/6423

Actions (login required)

View Item View Item