Budi, Watimena (2020) proses terbentuknya ruang oleh tahanan politik pulau buru, provinsi Maluku. Skripsi thesis, ITN Malang.
Text
BAGIAN AWAL.pdf Download (3MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (160kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (211kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (73kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (11MB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (156kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (364kB) |
Abstract
Masalah yang sering ditemui dalam perkembangan perkotaan yakni alih fungsi lahan dalam arti perubahan penggunaan lahan, pada dasarnya tidak dapat dihindarkan dalam pelaksanaan pembangunan (Lisdiyono, 2004). Pertumbuhan penduduk yang pesat serta bertambahnya tuntutan kebutuhan masyarakat akan lahan, seringkali mengakibatkan benturan kepentingan atas penggunaan lahan serta terjadinya ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan rencana peruntukannya. (Khadiyanto, 2005). Sedangkan lahan itu sendiri bersifat terbatas dan tidak bisa ditambah kecuali dengan kegiatan reklamasi Sujarto dalam Untoro, (2006). Pada tanggal 17 Agustus Tahun 1969, 800an orang dikirim ke Pulau Buru dari pelabuhan Sodong, Nusakembangan dengan menggunakan kapal perang ALRI. Pengiriman dilakukan bertahap antara lain pada bulan Agustus Tahun 1969 sebanyak 850 orang, pada bulan Desember Tahun 1969 sebanyak 1.600 orang dan pada Tahun 1970 sebanyak 5.000 orang, yang dimulai sejak bulan Juli, Agustus, dan September. Setelah itu untuk menjadikan Pulau Buru sebagai permukiman maka dilangsungkan pengiriman keluarga para tahanan ke Pulau Buru pada Tahun 1972 diantaranya 164 orang istri, 485 anak anak dan tiga orang ibu dari para tahanan yang diasingkan. Jumlah keseluruhan yang dikirim menjadi 10.652 orang. Para tahanan politik pada awal pembuangan dipaksa membuka lahan pertanian dengan alat seadanya yang pada akhirnya penanaman padi menjadi sawah mulai berkembang di Provinsi Maluku dengan kondisi wilayah yang cenderung gersang dan kering. Sawah tersebut berhasil menghasikan panen sebesar 80 ton pada awal masa pembuangan, hingga kini lumbung padi tersebut merupakan lumbung padi terbesar nomor dua skala Nasional yang berada dilokasi para tahanan politik. Tati Haryati, (2018). Pengiriman tahanan politik tanpa sepengetahuan mereka, dilakukan secara rahasia. Maka pada penelitian kali ini penulis ingin mengidentifikasi proses perubahan ruang yang terjadi dalam kurun waktu Tahun 1969 hingga Tahun 1972 dan sekarang yang terjadi di Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru Provinsi Maluku, Serta faktor faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Kata Kunci : perubahan ruang angkasa, tahanan politik, penanaman, faktor, penulis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Budi Watimena (1324077) |
Subjects: | Engineering > Area Planing Engineering (PWK) |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S1 > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota (PWK)(Skripsi) |
Depositing User: | Users 286 not found. |
Date Deposited: | 07 Jun 2022 04:48 |
Last Modified: | 07 Jun 2022 04:48 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/7271 |
Actions (login required)
View Item |