Hutapea, Pamungkas (2022) EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL SIMPANG SAPTORENGGO KABUPATEN MALANG (Studi Kasus : Jl. Bugis – Jl. Saptorenggo – Jl. Raya Bamban). Skripsi thesis, ITN MALANG.
Abstract
Persimpangan merupakan tempat kendaraan dari berbagai arah bertemu dan merubah arah. Suatu persimpangan yang tidak diatur dengan baik akan menimbulkan masalah seperti kemacetan, sehingga penerapan berbagai metode dalam pengaturan persimpangan sangat diperlukan. Permasalahan yang akan diteliti terjadi pada simpang saptorenggo Kabupaten Malang, Jawa Timur. Untuk menilai tingkat pelayanan pada simpang tersebut maka perlu dianalisis kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian dengan menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014). Evaluasi simpang empat tak bersinyal ini bertujuan untuk menganalisis apakah simpang tersebut perlu ditingkatkan berdasarkan syarat PKJI 2014 yaitu apabila simpang tersebut melebihi syarat derajat kejenuhan (DJ) 0,85 maka simpang tersebut perlu dilakukan perubahan desain. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei di lapangan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Untuk mendapatkan data primer maka dilakukan survei selama 3 hari yaitu senin 29 Maret 2021, rabu 31 Maret 2021, sabtu 3 April 2021, dan untuk data sekunder akan didapatkan dari BPS Kabupaten Malang. Analisa kinerja simpang menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014 untuk perhitungan derajat kejenuhan, antrian, dan tundaan. Untuk evaluasi tingkat pelayanan jalan atau kinerja simpang menggunakan Peraturan Menteri Perhubungan No. 96 tahun 2015. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa simpang memerlukan peningkatan kinerja simpang, dapat dilihat dari nilai derajat kejenuhan yang sudah melampaui batas standart yaitu dengan nilai derajat kejenuhan (DJ) = 1,12 dan nilai tundaan sebesar 26,28 dengan tingkat pelayanan D yang sudah melewati syarat minimal tingkat pelayanan untuk jalan lokal primer yaitu seminim-minimalnya C. Untuk solusi permasalahan tersebut maka akan dilakukan perencanaan pemasangan APILL dengan 3 fase. Dari hasil perhitungan perencanaan alternatif dengan APILL didapat hasil derajat kejenuhan tertinggi yaitu 0,84 dimana DJ ≤ 0,85 yang mana tingkat pelayanannya adalah C yang sudah memenuhi tingkat pelayanan untuk jalan lokal primer. Untuk tundaan rata-rata maksimum yaitu 22,729 det/kend, dan panjang antrian maksimun yaitu 53,18. Dari perhitungan alternatif ini didapat waktu siklus pada pagi hari 97 detik, pada siang hari 78 detik dan pada sore hari 140 detik. Untuk prediksi 5 tahun kedepan didapat nilai derajat kejenuhan sebesar 1,15 dan nilai tundaan 273,873 detik.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pamungkas Hutapea (1721117) |
Uncontrolled Keywords: | konflik persimpangan, simpang empat, tingkat pelayanan, tundaan, prediksi 5 tahun, APILL |
Subjects: | Engineering > Civil Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Sipil S1 > Teknik Sipil S1(Skripsi) |
Depositing User: | Users 362 not found. |
Date Deposited: | 06 Jul 2022 02:21 |
Last Modified: | 06 Jul 2022 02:21 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/7569 |
Actions (login required)
View Item |