Randy, Marselino Kristianto (2018) Penambahan Limbah Serutan Bambu Petung Sebagai Serat Alami Beton (Fiber Concrete) Pada Penerapan Uji Tarik Belah, Lentur Tekan dan; Aplikasi Pada Pelat Lantai Beton Bertulang. Skripsi thesis, ITN Malang.
Text
marselino 1421055.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Beton berserat dibuat dengan cara menambahkan bahan serat pada campuran beton. Serutan bambu petung merupakan salah satu bahan yang dapat ditambahkan pada campuran beton berserat. Beton berserat bambu yang berasal dari limbah produksi masyarakat dapat digunakan sebagai serat alami pada campuran beton karena memiliki sifat mekanis yang baik. Pengaruh penambahan serat bambu terhadap sifat mekanisnya ini dapat diteliti dengan metode ilmiah. Presentase serat yang di tambahkan pada benda uji adalah 0%; 0,5%; 1%, 2% dan 4%. Panjang limbah serat bambu yang ditambahkan adalah 5cm dan 7cm. penelitian ini secara operasional tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perbedaan sifat mekanis dari beton konvensional dan beton dengan penambahan serat bambu petung untuk pengetesan 28 hari. Disamping itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bambu dalam pengaplikasianya terhadap elemen lentur pelat lantai beton bertulang. Ada pengaruh yang signifikan bila beton normal mengalami penambahan serat bambu petung yang dibuktikan pada pengujian hipotesis. Data yang digunakan yaitu analisis statistik dengan regresi pada batas elastis menggunakan program Microsoft Excel dan analisis dengan konsep material gabungan yang mengacu pada simple mixture rule. Nilai presentase optimum pengujian beton dengan kadar serat bambu tambahan pada beton dapat diketahui pada pengujian analisa regresi dengan hasil pada pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah tidak mendapatkan nilai kadar optimum dari penambahan serat bambu petung karena tidak dapat meningkatkan mutu beton. Pada pengujian kuat tarik lentur balok diperoleh presentase optimum sebesar 2,4 % dengan besar mutu yang diperoleh sebesar 5,5 Mpa.Sedangkan pada pengujian lendutan plat diperoleh presentase optimum sebesar 1% yang menunjukkan angka 14,6 mm dan pada pengujian kuat tekanan hancur plat lantai adalah 1 % yang menunjukkan angka 59,1 KN. Berdasarkan hasil penguijian nilai F, koefisien determinasi dan koefisien korelasi juga didapatkan kesimpulan bahwa penambahan serat bambu pada beton akan paling berpengaruh pada kuat tarik lenturnya, sehingga campuran serat bambu pada penelitian ini paling optimal digunakan untuk meningkatkan kuat tarik lentur suatu struktur.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Beton berserat, bambu petung, sifat mekanis beton, elemen lentur. |
Subjects: | Engineering > Civil Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Sipil S1 > Teknik Sipil S1(Skripsi) |
Depositing User: | Unnamed user with username sipil |
Date Deposited: | 31 Jan 2019 08:04 |
Last Modified: | 13 Mar 2019 04:12 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/967 |
Actions (login required)
View Item |