Sasongko, Ibnu and Gai, Ardiyanto Maksimilianus (2018) ANALISIS KINERJA PELESTARIAN KAWASAN KAMPUNG ADAT PALLAWA SUKU TORAJA. Technical Report. ITN Malang, Malang.
Text
ANALISIS KINERJA PELESTARIAN KAWASAN KAMPUNG ADAT PALLAWA SUKU TORAJA.pdf Download (14MB) |
|
Text
LAPORAN ANALISIS KINERJA PELESTARIAN KAWASAN PALLAWA 2018.pdf Download (805kB) |
Abstract
Pelestarian merupakan suatu bentuk upaya untuk memelihara, mengamankan, melindungi, memanfaatkan, dan mengelola suatu peninggalan pusaka, baik berupa artefak, bangunan, maupun suatu kawasan sesuaidengan keadaannya dan mengoptimalkan peninggalan tersebut sehingga dapat memberi ingatan pada masa lalu tetapi memperkaya masa kini.(Nurini, 2011). Pelestarian warisan budaya merupakan isu penting dansemakin mengemuka di Indonesia, hal ini dilatarbelakangi dengan semakin banyaknya warisan budaya yang hilang dan rusak atas kurangnya kepedulian terhadap peninggalan pusaka yang merupakan salah satupembentukidentitas bagi sebuah bangsa.Sebagai bangsa yang memiliki identitas atas keberagaman berbagai suku dan budaya makapatutlah kita menjaga serta melestarikan warisan budaya tersebut sehingga kelak berkelanjutanbagigenerasi yang akan datang. Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional/ RIPPARNAS (PP Nomor 50 tahun 2011) Toraja masuk dalam 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang tersebar di 33 Propinsi di Indonesia, dan di tahun 2013 permukiman adat Toraja telah ditetapkan 5 prioritas KSPN Sanjiwani dan Kurnia, 2014). Toraja merupakan daerah tujuan wisata (DTW) di Indonesia yang memiliki obyek wisata budaya yang merupakan wisata unggulan bagi Provinsi Sulawesi Selatan, karena mempunyai kehidupan kebudayaan asli berupa rumah adat (Tongkonan), upacara kematian (Rambu Solo), kuburan alam (Liang), dan tarian (Pagellu)(Sanjiwaniet al, 2014).. Karena daya tarik keindahan alam dan budayanya wilayah Toraja dinominasikan sebagai UNESCO World Heritage Sitespada tahun 1995 (Sanjiwani et al, 2014), dan masuk dalam dalam daftar tentatif situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2009.Suku Torajamerupakan salah satu suku di Indonesia yang terkenal akan budaya dan adat istiadatnya baik berupa tarian, rumah adat, upacara dan ritual adat serta berbagai wujud unsur budaya lainnya. Tongkonanmerupakan bangunan adat Suku Torajayang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat kekuasaan adat, dan pusat perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat Toraja. (Palebangan, 2007). Sebagai pusat yang memiliki berbagai peran dalam kehidupanbudayamasyarakat Toraja maka Tongkonanmerupakan simbol identitas suku masyarakat Toraja yang melekat dan tidak terpisahkan dari budaya dan adat istiadat Suku Toraja, termasuk salah satunyaberupa aturan atau kepercayaan yang mengatur tentangTongkonanyang disebut dengan Aluk todolo. Aluk todolomerupakan keseluruhan aturan keagamaan dankemasyarakatan bagimasyarakat Toraja dahulu, kini, dan yang akan datang. (Palebangan, 2007:80). Aturan serta larangan keagamaan dan kemasyarakatan tersebut juga bertujuandalam mengatur keberadaan kawasan Tongkonanguna menjaga serta melestarikan Tongkonanhingga turun -temurun sampai padagenerasi yang akan datang yang dikenal dengan aturan Aluk banua.Salah satu kawasan kampung adat Tongkonandi Torajayang juga sarat akan aturan dan kepercayaan Aluk todoloadalah TongkonanPallawa’yangberdiri kurang lebih sekitar tahun 1788 terletak di Desa Pallawa’Kecamatan Sesean Kabupaten Toraja Utara.Kampung adat Pallawa’memiliki peran penting perjalanan sejarah bagi Desa Pallawa’yang merupakan cikal bakal terbentuknya Desa Pallawa’dimanadahulu merupakan benteng pertahanan dan pusat pemerintahan bagi Desa Pallawa’.Kawasan kampung adat Pallawa’ ditetapkansebagai cagar budaya melalui Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No 09/PW.007/MKP/2007. Saat ini kawasan kampung adat Pallawa’terdiri dari 11 (sebelas) rumah adat Tongkonandan 17 (Tujuh belas) lumbung padi (Alang sura’). Pola tatanan bangunan Tongkonandi kampung ada Pallawa’masih bertahan sampai saat ini walaupun terdapat beberapa perubahan fisik bangunan akibat faktor usia maupun faktor aktivitas manusia, terlihat dari kondisi kawasan yang kurang terpelihara serta terdapat bagian–bagian bangunan yang sudah rusak. Melihat peran sejarah kampung adat Pallawa’terhadap budaya Suku Torajaserta kondisi kawasan yang kurang terpelihara dan jauh dari konsep pelestarian makapenyusunan penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerjapelestarian kampung adat Pallawa’sebagai pusaka warisan budaya Suku Torajaberdasarkan aturan kepercayaan Aluk todolo.
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ANALISIS KINERJA ,PELESTARIAN KAWASAN, |
Subjects: | Engineering > Area Planing Engineering (PWK) |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S1 |
Depositing User: | Mr Sayekti Aditya Endra |
Date Deposited: | 04 Sep 2020 01:49 |
Last Modified: | 27 Apr 2021 02:28 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/5013 |
Actions (login required)
View Item |