PEMANFAATAN PETA BATIMETRI UNTUK PERENCANAAN JALUR KABEL JARINGAN KOMUNIKASI SERAT FIBER BAWAH LAUT (Studi kasus: Bali sampai Dili)

Sase, Dedo Anta Pradesta (2017) PEMANFAATAN PETA BATIMETRI UNTUK PERENCANAAN JALUR KABEL JARINGAN KOMUNIKASI SERAT FIBER BAWAH LAUT (Studi kasus: Bali sampai Dili). Skripsi thesis, ITN MALANG.

[img] Text
1325044.pdf

Download (18MB)

Abstract

Sistem komunikasi di era digital ini, menuntut adanya efisiensi dalam pengiriman informasi dari narasumber kepada penerima. Kabel menjadi salah satu benda yang disorot. Pengembangan tembaga menjadi serat optik menjadi salah satu temuan mutakhir yang meningkatkan efisiensi waktu dalam sistem komunikasi. Kondisi geografis yang berupa kepulauan dan lautan bukanlah kendala yang berarti mengingat arti penting pemerataan aspek informasi bagi semua warga negara tanpa memandang perbedaan suku atau daerah. Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, sistem komunikasi serat optic merupakan alternatif terbaik untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut. Dengan teknologi tersebut maka kendala kapasitas bandwitch transmisi dan akses informasi (internet service, dll) akan semakin reliabel. Untuk mewujudkan hal tersebut langkah pertama yang perlu dilakukan adalah perencanaan jaringan transmisi serat optik yang dapat menjangkau seluruh penjuru kota yang tersebar di pelosok nusantara. Perencanaan jaringan serat optik melingkupi perencanaan terestrial (geografis, bawah laut/submarine optical fiber, konfigurasi jaringan komputer, skema multipleksing transmisi data, dan sistem akses). Melalui artikel ini, akan dibahas bagaimana data batimetri dapat digunakan untuk mendapatkan rute pemasangan kabel bawah laut terbaik yang sesuai dengan parameter kedalaman dan kemiringan maksimal dan tiga kriteria penentuan rute kabel bawah laut, yaitu: rute kabel yang akan ditentukan sedapat mungkin harus aman, memudahkan proses pemasangan kabel, dan mempunyai rute terefisien. Dalam artikel ini mengambil wilayah perairan dari Bali - Dilli sebagai wilayah penelitian perencanaan jalur kabel serat fiber bawah laut. Jalur dibagi menjadi enam jalur yaitu jalur Bali - NTB, NTB - Waingapu, Waingapu - Sabu, Sabu - Baa, Baa -Kupang, dan Kupang-Dilli, masing-masing jalur dibuat tiga jalur untuk dianaisa jalur manakah yang paling baik untuk digunakan dalam penelitian ini. Kata Kunci: batimetri, kedalaman, kemiringan, jalur kabel

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: batimetri, kedalaman, kemiringan, jalur kabel
Subjects: Engineering > Geodesy Engineering
Divisions: Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Geodesi S1 > Teknik Geodesi S1(Skripsi)
Depositing User: Mr Sayekti Aditya Endra
Date Deposited: 16 Jan 2023 02:47
Last Modified: 16 Jan 2023 02:47
URI: http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/9955

Actions (login required)

View Item View Item