ATIQOTUZZUMMAH, ATIQOTUZZUMMAH (2025) PENGOLAHAN AIR SUMUR DI WILAYAH BANGIL-PASURUAN MENJADI AIR MINUM DENGAN PENAMBAHAN KLORIN DAN ION EXCHANGE. Skripsi thesis, Institut Teknologi Nasional Malang.
Abstract
Kebutuhan air terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi di suatu wilayah. Disisi lain, wilayah Kecamatan Bangil yang ada di wilayah Kabupaten Pasuruan dikelilingi industri. Selain itu, wilayah Kecamatan Bangil berada di wilayah pesisir sehingga memiliki kualitas air tanah yang kurang baik. Air Tanah yang ada di Kecamatan Bangil memiliki kualitas pH 7.14, turbidity 3.14 NTU, TSS 550 mg/L, TDS 369 mg/L, Fe 1.8 mg/L, Kesadahan Total 321.6 ppm, dan TPC 151x10 koloni/ml. Kualitas air tanah tersebut kurang baik untuk dikonsumsi sebagai air minum karena turbidiy, TDS, Fe, dan TPC berada diatas standart yang ada. Proses Klorinasi dilakukan untuk membunuh mikroorganisme yang ada di dalam air dan menurunkan nilai TPC. Klorinasi dilakukan dengan menambahkan kaporit dengan variabel konsentrasi 3 ppm, 4 ppm, dan 5 ppm dengan variabel waktu reaksi 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit. Setelah proses klorinasi dilanjutkan proses selanjutnya yaitu proses ion exchange. Proses ion-exchange bertujuan untuk menurunkan turbidity, TDS, Fe, dan sisa Cl- yang tersisa dari proses klorinasi. Proses ion-exchange dilakukan dengan mengkontakkan air dengan resin kation dan anion. Variabel luas kontak resin yang digunakan yaitu 165.98 cm3, 331.96 cm3, dan 497.95 cm3 dengan Variabel waktu kontak 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit dan 50 menit. Proses klorinasi yang dilakukan menghasilkan penurunan nilai bakteri yaitu TPC konsentrasi kaporit 3 ppm turun menjadi 8 koloni/ml, TPC konsentrasi kaporit 4 ppm turun menjadi 13 koloni/ml, dan TPC pada konsentrasi kaporit 5 ppm turun menjadi 4 koloni/ml. Proses ion-exchange dengan luas kontak 165.98 cm3 dapat menaikkan kualitas air hingga nilai turbidity menjadi 0.8 NTU, TDS 193 mg/L, kesadahan total 70.4 mg/L, sisa Cl- 0.71 mg/L, dan Fe <0.0666 mg/L. Proses ion-exchange dengan luas kontak 331.96 cm3 dapat menaikkan kualitas air hingga nilai turbidity menjadi 0.85 NTU, TDS 116 mg/L, kesadahan total 70.4 mg/L, sisa Cl- 0.36 mg/L, dan Fe 0.0804 mg/L. Proses ion-exchange dengan luas kontak 497.95 cm3 dapat menaikkan kualitas air hingga nilai turbidity menjadi 0.78 NTU, TDS 90 mg/L, kesadahan total 51.2 mg/L, sisa Cl- 0.36 mg/L, dan Fe <0.0666 mg/L. Dari proses yang dilakukan dapat diambil Kesimpulan proses klorinasi dan ion exchange dapat menaikkan kualitas air dengan menurunkan turbidity, TSS, TDS, Fe, kesadahan total, dan TPC. Akan tetapi nilai klorin masih diatas standart yang ada sehingga belum bisa dikonsumsi sebagai air minum.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | ATIQOTUZZUMMAH (2314904) |
Uncontrolled Keywords: | Pengolahan Air Sumur, Air Minum, Klorin, Ion Exchange |
Subjects: | Engineering > Chemical Engineering |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri > Teknik Kimia S1 > Teknik Kimia S1(Skripsi) |
Depositing User: | Handoyo Eka |
Date Deposited: | 02 Jul 2025 05:32 |
Last Modified: | 02 Jul 2025 05:32 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/14621 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |