NAHAR, GUILBERTUS D. N (2024) POLA PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN SISTEM PEMBAGIAN TANAH ULAYAT OLEH TUA TENO DI KELURAHAN NGGALAK LELENG,KECAMATAN LAMBA LEDA SELATAN,KABUPATEN MANGGARAI TIMUR. Skripsi thesis, Institut Teknologi Nasional Malang.
|
Text
Guilbertus D. N Nahar_1824035.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
POLA PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN SISTEM PEMBAGIAN TANAH ULAYAT OLEH TUA TENO DI KELURAHAN NGGALAK LELENG, KECAMATAN LAMBA LEDA SELATAN, KABUPATEN MANGGARAI TIMUR ABSTRAK Masyarakat Manggarai di Pulau Flores adalah masyarakat hukum adat dengan kampung-kampung sporadik. Setiap kampung memiliki kepala kampung (tu'a golo) yang mengatur warganya. Ada juga tua teno yang mengurusi masalah pertanahan dan tua panga yang mengurus rumah tangga. Ketua adat menjaga tradisi, kearifan lokal, dan hukum adat terkait tanah ulayat. Masyarakat Manggarai tidak memiliki kepemilikan tanah pribadi, melainkan kepemilikan bersama (komunal). Oleh karena itu, peran Tu'a teno sebagai kepala adat dalam mengurus tanah adat sangat penting untuk menjaga pembagian tanah demi kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada tanah adat sebagai sumber kehidupan. Penelitian ini menganalisis proses pembukaan lingko, pembagian lahan, dan pembentukan penggunaan lahan di Kelurahan Nggalak Leleng menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ednografis, menggunakan teknik analisa domain dan taksononomi. Hasil analisis menunjukan bahwa dalam pembukaan lingko, Tu’a Teno memimpin serangkaian tugas termasuk mencari lokasi, memimpin upacara adat, dan membagi tanah. Dalam menyelesaikan masalah, Tu’a Teno berperan sebagai saksi, penengah, dan memimpin upacara hambor untuk meredakan konflik. Proses pembagian lingko melibatkan langkah-langkah seperti tente arong, tente teno, dan menempatkan tali lingkaran untuk menentukan batas. Pembentukan penggunaan lahan melibatkan pembukaan lingko rami oleh kelompok adat yang berbeda, seperti Gendang Kolong, Tenda, dan Pau, serta membentuk beo dan lingko bon. Pola penggunaan lahan meliputi cluster pada fasilitas adat, pola linear di sekitar jalan raya untuk fasilitas umum dan rumah, serta pola lodok atau melingkar pada kawasan pertanian. Penelitian ini memberikan wawasan tentang praktek tradisional dalam pengelolaan lahan di Kelurahan Nggalak Leleng. Kata kunci:lingko, pembagian lahan, penggunaan lahan LAND USE PATTERNS BASED ON THE CUSTOMARY LAND DIVISION SYSTEM BY TUA TENO IN NGGALAK LELENG VILLAGE, LAMBA LEDA SELATAN SUB-DISTRICT, EAST MANGGARAI DISTRICT ABSTRACT The Manggarai community in Flores Island is a customary law society with sporadic villages. Each village has a village head (tu'a golo) who governs its residents. There are also tua teno who deal with land issues and tua panga who manage households. The adat (customary law) leader preserves tradition, local wisdom, and customary law related to ulayat land. The Manggarai community does not have private land ownership but communal ownership. Therefore, the role of Tu'a Teno as a customary leader in managing customary land is crucial to maintain land distribution for the welfare of the community that depends on customary land as a source of livelihood. This study analyzes the process of lingko opening, land distribution, and land use formation in Nggalak Leleng Village using a qualitative method with an ethnographic approach, employing domain analysis and taxonomy techniques. The analysis results show that in lingko opening, Tu’a Teno leads a series of tasks including finding locations, leading traditional ceremonies, and dividing land. In problem resolution, Tu’a Teno acts as a witness, mediator, and leads hambor ceremonies to ease conflicts. The lingko division process involves steps such as tente arong, tente teno, and placing circle ropes to determine boundaries. Land use formation involves lingko rami opening by different customary groups, such as Gendang Kolong, Tenda, and Pau, as well as forming beo and lingko bon. Land use patterns include clusters around traditional facilities, linear patterns around roads for public facilities and houses, and lodok or circular patterns in agricultural areas. This study provides insights into traditional practices in land management in Nggalak Leleng Village. Keywords: lingko, land distribution, land use
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Keywords: lingko, land distribution, land use |
| Subjects: | Engineering > Area Planing Engineering (PWK) |
| Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S1 > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota (PWK)(Skripsi) |
| Depositing User: | Ms Nunuk Yuli |
| Date Deposited: | 02 Dec 2025 04:07 |
| Last Modified: | 02 Dec 2025 04:08 |
| URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/15685 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
