Arsyad, Ahmad (2017) Studi Analisis Tundaan, Antrian Dan Biaya Operasional Kendaraan Akibat Perlintasan Sebidang Jalan Dengan Rel Kereta Api Pada Ruas Jalan Malang - Surabaya Km. Skripsi thesis, ITN Malang.
Text
skripsi ahmad arsyad.pdf Download (11MB) |
Abstract
Suatu perlintasan biasanya terbentuk dari pertemuan antara dua ruas jalan dengan arah yang berbeda. Pertemuan antara dua jenis prasarana transportasi seperti jalan raya dengan jalan rel, juga merupakan bentuk pertemuan yang menimbulkan masalah. Peranan sistem kontrol pada pertemuan dua jalur prasarana transportasi tersebut saat ini banyak yang telah dioperasikan secara semi otomatis. Permasalahan yang tampak adalah walaupun sistem kontrol tersebut telah dioperasikan dengan benar, bila volume kendaraan pada pendekat lintasan sedemikian besar maka akan menimbulkan tundaan dan panjang antrian yang cukup berarti. Pada saat itu pula terciptalah suatu gangguan pada sistem transportasi. Perlintasan Singosari adalah salah satu perlintasan yang terbentuk dari pertemuan antara dua jenis prasarana transportasi yaitu jalan raya dengan jalan rel. Perlintasan ini terletak di Jalan Raya Mondoroko, Kab. Malang. Dimana jalan ini merupakan akses menuju dan keluar Kota Malang dan Kota Batu. Kota pelajar, pusat perdagangan, tempat pariwisata, dan tempat keramaian. Dan juga dengan demikian, akan terjadi pergerakan arus lalu-lintas kendaraan yang tinggi. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya tundaan dan panjang antrian yang akan mengakibatkan pemborosan pada biaya operasional kendaraan (BOK) di daerah perlintasan. Dari perhitungan antrian untuk arah Surabaya-Malang pada 3 hari pengamatan diperoleh panjang antrian maksimum terjadi pada hari sabtu pukul 16:08:06-16:10:53 sepanjang 500 meter dan sebanyak 270 kendaraan, untuk arah Malang – Surabaya panjang antrian maksimum terjadi pada hari kamis pukul 06:47:32-06:49:41 sepanjang 500 meter dan sebanyak 304 kendaraan. Rata-rata tundaan akibat pengaruh penutupan pintu perlintasan kereta api dari arah Malang - Surabaya yang terbesar adalah 88,412 detik/kendaraan, Sedangkan yang dari arah Surabaya - Malang yang terbesar adalah 89,719 detik/kendaraan. Tundan maksimum akibat adanya perlintasan rel kereta api arah Malang - Surabaya terjadi pada hari Kamis sebesar 9,576 detik.kendaraan, arah Surabaya – Malang terjadi pada hari Selasa sebesar 8,780 detik.kendaraan Kerugian biaya konsumsi bahan bakar kendaraan akibat tundaan di perlintasan sebidang jalan dengan rel kereta api selama 1 hari adalah Rp 242.725, untuk 1 bulan adalah Rp 7.524.475. Dan total biaya konsumsi bahan bakar kendaraan selama 1 tahun penuh adalah Rp 90.293.700. Kreteria ini bisa dikatakan buruk karena mempengaruhi kecepatan kendaraan dan menimbulkan antrian akibat adanya perlintasan sebidang jalan raya dengan rel kereta api.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perlintasan kereta api, Tundaan dan antrian |
Subjects: | Engineering > Civil Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Sipil S1 > Teknik Sipil S1(Skripsi) |
Depositing User: | Tasya Debbie Astia |
Date Deposited: | 14 Feb 2019 03:06 |
Last Modified: | 14 Feb 2019 03:06 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/1728 |
Actions (login required)
View Item |