Susanto, M. Okta (2014) Pusat Kebugaran di Kota Malang Tema Arsitektur Simbolisme. Skripsi thesis, ITN Malang.
Text
skripsi m. okta susanto.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Pusat kebugaran merupakan suatu wadah yang menjadi pusat latihan dan perawatan tubuh yang sesuai dengan kebutuhan. Melihat peminat kebugaran tubuh di kota Malang sendiri sudah mulai meningkat dengan pesat, dan di Malang sendiri belum tersedianya fasilitas kebugaran yang benar-benar nyaman dan. Untuk itu di perlukan suatu sarana atau wadah bagi seseorang yang ingin selalu menjaga kesehatan dan meningkatkan kebugaran tubuh. Pusat kebugaran ini di harapkan terpenuhi 4 komponen (1) daya tahan kardorespirasi/kondis aerobik (2) kekuatan otot, (3) daya tahan otot, (4).kelenturan. Pusat kebugaran adalah suatu tempat yang menjadi tumpuan berbagai hal/kegiatan yang ditujukan untuk menjaga kesehatan fisik maupun psikis seseorang, dimana didalamnya tersedia berbagai fasilitas layanan perawatan tubuh yang berada di Kota Malang. Arsitektur Simbolisme adalah salah satu cara dalam mengartikan suatu bentuk dimana dapat menimbulkan imajinasi pengamat dengan cara menghasilkan berbagai macam persepsi. Dimana simbol melekat pada arsitekturnya. Arsitektur simbolisme berangkat dari bentuk, yang berarti bentuk merupakan awal dari perancangan, dan ruang sebagai fungsi dan aktivitas mengikuti bentuk bangunan. Konsep perancangan bangunan ini saling mendukung, sehingga penataan ruang dalam bangunan harus di rancang dengan di mulainya ruangan yang di fungsikan sebagai ruang pemanasan. Dalam rancangan bentuk bangunan ini, bentuk diciptakan sedemikian bisa menarik dengan menggunakan material yang modern dan terbaru. Analisa perancangan dan pengkajian sebuah analisa di dalam Pusat Kebugaran di ambil dari studi literatur atau teori mengenai standar sarana dan prasarana olahraga dan rekreasi serta studi banding dari objek sejenis yang. Maka dari perbandingan tersebut bisa di ambil kesimpulan penentuan kebutuhan ruang dan luas ruang serta jumlah pemakai atau pengunjung yang dapat menggunakan fasilitas Pusat Kebugaran. Konsep perancangan yang digunakan adalah konsep tapak, Konsep Entrance, konsep pengaturan massa, konsep ruang, konsep bangunan, konsep arsitektur simbolisme, semua konsep digunakan untuk mencapai tujuan dimana tujuan tersebut adalah merencanakan dan merancang suatu pusat kebugaran yang lengkap, rekreatif, saling mendukung, saling berinteraksi, sebagai kesatuan dari daya tarik objek yang di hadirkan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Engineering > Architectural Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Arsitektur S1 > Teknik Arsitektur S1(Skripsi) |
Depositing User: | Tasya Debbie Astia |
Date Deposited: | 26 Feb 2019 03:17 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 06:29 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/2444 |
Actions (login required)
View Item |