Pengembangan Model Konservasi Di Kawasan Perlindungan Sumber Air

Mudra, I Wayan and Kustamar, Kustamar (2010) Pengembangan Model Konservasi Di Kawasan Perlindungan Sumber Air. Konferensi Nasional Teknik Sipil 4.

	Text (Ujiplagiasi) B.(4).3 PSmarkup_._Kustamar_PENGEMBANGAN_MODEL_KONSERVASI_DI_KAWASAN_PERLINDUNGAN_SUMBER_AIR.pdf Download (971kB)
	Text 4. Pengembangan Model Konservasi.pdf Download (5MB)
	Text B.(4).3 2010, MUNDRA DAN KUSTAMAR.pdf Download (509kB)
	Text (pereview) Prosiding-026.Peer Review Model konservasi sumber air021.pdf Download (271kB)
	Text (Pereview) Prosiding-034.Peer Review Model konservasi Sumba021.pdf Download (271kB)
	Text (Uji Plagiasi Turnitin) 26_Pengembangan Model Konservasi di Kawasan Perlindungan Sumber Air 4%.pdf Download (3MB)
	Text (Peereview baru) 26. peereview-Pengembangan Model Konservasi di Kawasan Perlindungan Sumber Air.pdf Download (448kB)

Abstract

Konservasi lahan dengan tujuan perlindungan kuantitas (debit) sumber air dilakukan dalam kawasan daerah tangkapan hujannya. Zonasi daerah tangkapan hujan dapat diidentfikasi berdasarkan kontur topografinya. Perlindungan terhadap kualitas air harus dilakukan dengan orientasi melindungi air dari zat pencemar. Dalam penelitian ini, zat pencemar yang dimaksud dibatasi tentang bakteri ecolli. Dengan demikian harus dilakukan zonasi untuk menentukan daerah perlindungan khusus (R- 1). Di dalam daerah R-1 harus terbebas dari pembuangan kotoran, baik oleh manusia maupun binatang. Dengan demikian, radius R-1 ditentukan berdasarkan jarak minimal yang dapat memberikan waktu tempuh sama dengan umur terlama bakteri E-colli bertahan hidup di alam bebas. Tinjauan harus dilakukan terhadap aliran limpasan permukaan, maupun terhadap aliran bawah tanah (infiltrasi). Mengingat rumitnya proses transformasi air hujan hingga menjadi aliran air pada [5] sumber air, dan kaitannya dengan lama waktu hidup bakteri e-colli maka diperlukan model. Model [5] dikembangkan dengan komponen gerakan air arah vertical, dan gerakan air horizontal yang terdiri dari aliran limpasan permukaan dan aliran air bawah tanah. Aplikasi dari model yang dikembangkan [5] dalam penelitian ini, dilakukan terhadap sumber-sumber air di kawasan Kota Batu, Jawa Timur. Dalam kondisi eksisting, radius R-1 yang dihasilkan lebih dari 200 m, sehingga sulit jika diimplementasikan. Jalan keluar dari masalah tersebut diusulkan dengan merubah kemiringan permukaan lahan, yaitu dengan pembuatan teras.

Item Type:	Article
Uncontrolled Keywords:	Model Konservasi, Kawasan Perlindungan, Sumber Air
Subjects:	Engineering > Civil Engineering
Divisions:	Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Sipil S1
Depositing User:	Mr Sayekti Aditya Endra
Date Deposited:	27 Mar 2019 05:43
Last Modified:	28 Aug 2019 02:36
URI:	http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/3089

Actions (login required)

View Item