KAJIAN E-SPATIALPLANNINGTANTANGAN DAN IMPLIKASINYA DALAM E-GOVERNMENT

Reza, Mohammad and Naila, Fardiah Qonita Ummi (2019) KAJIAN E-SPATIALPLANNINGTANTANGAN DAN IMPLIKASINYA DALAM E-GOVERNMENT. In: PROSIDING SIMPOSIUMNASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2, UMM MALANG.

[img] Text
KAJIAN E-SPATIAL PLANNING TANTANGAN DAN IMPLIKASINYA DALAM EGOVERNMENT.pdf

Download (4MB)
[img] Text (Peereview)
Peereview-Kajian E-Spasial.pdf

Download (509kB)
[img] Text (Prosiding)
prosiding UMM-Kajian spasial planning.pdf

Download (899kB)
[img] Text
prosiding UMM-Kajian spasial planning ok.pdf

Download (899kB)
[img] Text (Peereview)
peereview kajian spasial 11 nov 2020 rev.pdf

Download (510kB)

Abstract

Fenomena demografi seperti peningkatan jumlah penduduk terus menerus dalam beberapa dekade ini dapat memberi dampak terhadap pemanfaatan lahan antara lain yaitu peningkatan terhadap kebutuhan pemanfaatan ruang yang tidak diimbangi dengan kemampuan membeli lahan menyebabkan banyaknya bangunan liar yang tidak memiliki izin membangun bangunan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pengawasan, dan pengendalian penataan ruang yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat sebagai objek serta subjek dalam perencanaan. Pengetahuan tentang persepsi masyarakat terhadap tata ruang sangat penting untuk perencanaan tata ruang dan lingkungan sebagai dukungan terhadap pengambilan keputusan maupun penyusunan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Sebuah smart city(kota pintar)menerapkan konsep umpan balik kepada masyarakat dalam mengelola dinamika perkotaan dan layanan fine tune (model yang tepat). Birokrasi menjadi salah satu penyebab terbatasnya peran masyarakat dalam pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang, sehingga peran pengawasan dan penataan ruang tersebut terbatas hanya dilakukan oleh pemerintah. Mengelola kawasan perkotaan satu dan kawasan perkotaan lainnya memiliki perlakuan dan tata cara yang berbeda, begitu juga dengan struktur sosial masyarakat didalamnya, itulah yang membuat pengalaman empiris yang dirasakan oleh masyarakat dapat berbeda dari pengalaman peneliti. Keterlibatan masyarakat dengan menggunakan perangkat komputasi dan aplikasi media sosial untuk memberikan pelaporan penataan ruang ini disebut sebagai social sensing. Sebuah aksi konkrit dalam pengawasan dan penataan ruang memerlukan berbagai komponen pendukung salah satunya yaitu dapat dengan memanfaatkan teknologi kekinian.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: e-spatial planning, smart city, tata ruang, peranmasyarakat, tantangan dan implikasinya.
Subjects: Engineering > Area Planing Engineering (PWK)
Divisions: Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S1
Depositing User: Mr Sayekti Aditya Endra
Date Deposited: 02 Sep 2020 05:09
Last Modified: 11 Nov 2020 02:01
URI: http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/4988

Actions (login required)

View Item View Item