Analisis Tingkat Deoksigenasi Amonia Pada Daerah Aliran Sungai Brantar JAwa Timur

Wulandari, Ardini (2018) Analisis Tingkat Deoksigenasi Amonia Pada Daerah Aliran Sungai Brantar JAwa Timur. Skripsi thesis, ITN MALANG.

[img]
Preview
Image
ardini wulandari (1426008).jpg
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (316kB) | Preview
[img] Text
1426008.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
Jurnal.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (484kB) | Request a copy

Abstract

Adanya aktivitas manusia seperti aktivitas industri, permukiman dan pertanian menyebabkan peningkatan jumlah bahan organik di sungai. Peningkatan jumlah bahan organik dapat mengakibatkan perubahan parameter fisika-kimia perairan seperti peningkatan kandungan Amonia pada perairan yang dapat menurunkan kadar oksigen terlarut karena adanya konsumsi oksigen untuk proses nitrifikasi Amonia. Sehingga apabila konsumsi oksigen terlarut di perairan terus berlangsung tanpa adanya suplai oksigen terlarut maka akan terjadi defisit oksigen atau bahkan anoksik. Kondisi tersebut akan menimbulkan pencemaran air di sungai sehingga terjadi deoksigenasi pada sungai dan penurunan kualitas air sungai. Oleh karena itu perlu adanya upaya pengendalian pencemaran air. Salah satunya dengan cara pemodelan yang menggunakan data untuk membuat desain teknologi pengendalian pencemaran air. Data yang digunakan berupa nilai penentuan tingkat deoksigenasi Amonia di Sungai Brantas menggunakan metode Thomas. Lokasi pengambilan sampel ada 7 titik yaitu Arboretrum Sumber Brantas, Jembatan Pendem, Jembatan Bumiayu, Jembatan Kesamben, Jembatan Kertosono, Jembatan Ploso dan Jembatan Padangan. Teknik pengambilan sampel air menggunakan sampel sesaat (grab sample). Analisis sampel menggunakan parameter Amonia dengan interval waktu pengamatan setiap 5 hari dimulai pada hari ke 1, 2, 3, 4, 5, 10, 15, 20, 25 dan 30. Analisis Amonia menggunakan standar metode SNI 06-2479-1991 tentang Pengujian Kadar Amonium Dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara Nessler. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil untuk nilai deoksigenasi Amonia (KN-NH3) dari hulu ke hilir dengan nilai antara 0-0,120/hari. Sedangkan nilai BOD ultimate (LN-NH3) berkisar antara 0-37,80 mg/l. Dalam penelitian ini nilai KN-NH3 di Sungai Brantas lebih kecil dibandingkan dengan sungai lainnya, seperti Sungai Metro yaitu 0,145-0,193/hari dan Sungai Ravi (2010) yaitu 0,09-0,26/hari. Sedangkan menurut Thoman dan Mueller (1987) nilai KN-NH3 di perairan seharusnya adalah sebesar 0,1-0,5/hari. Dalam penelitian ini nilai KN-NH3 dan LNNH3 berbanding terbalik, dimana nilai KN-NH3 lebih kecil dibanding nilai LN-NH3. Hal ini karena proses dekomposisi bahan organik Amonia terjadi secara lambat, sehingga BOD akhir didapatkan besar.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Amonia, Bahan Organik, BOD Ultimate, Dekompisi, Deoksigenasi, Metode Thomas, Oksigen Terlarut.
Subjects: Engineering > Environmental Engineering
Divisions: Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Lingkungan S1 > Teknik Lingkungan S1(Skripsi)
Depositing User: Ms Retno Wulan sari
Date Deposited: 24 Jan 2019 03:12
Last Modified: 11 Mar 2019 02:39
URI: http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/511

Actions (login required)

View Item View Item