Ardynatha, Daniel Cristyan (2024) PENGARUH PENYERAPAN AIR PADA PENGGUNAAN SERAT BAMBU DENGAN TREATMENT NaOH TERHADAP MUTU BETON. Skripsi thesis, INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG.
Abstract
Beton serat bambu adalah beton yang diperkuat dengan serat bambu sebagai bahan tambahan. Beton serat bambu merupakan inovasi teknologi beton yang sedang berkembang saat ini. Penggunaan beton serat bambu memiliki beberapa kelebihan yaitu kekuatan tahan tarik yang meningkat, ketahanan terhadap retak, dan sumber daya yang dapat diperbaharui. Tetapi beton dengan tambahan serat bambu mempunyai kelemahan yaitu keterbatasan dalam kekuatan tertentu, variabilitas sifat material yang bergantung pada jenis dan pengolahan, dan ketidakpastian terhadap standar dan spesifikasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bambu terhadap kapasitas penyerapan air, kuat tarik lentur dan kuat tekan. Pengujian beton yang dilakukan mengacu pada mutu rencana beton normal fc’ 20 MPa. Sebagai bahan tambahan beton serat yang digunakan adalah serat bambu yang sudah melalui treatment Natrium Hidroksida (NaOH). Penambahan serat bambu dengan diameter 1 mm dan panjang 40 mm sebesar 0% dan 0,5% dari berat semen, dan variasi treatment Natrium Hidroksida (NaOH) dengan molaritas sebesar 2 molar, 4 molar dan 6 molar. Benda uji terdiri dari silinder beton normal ukuran 10 cm x 20 cm dan balok beton normal ukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur dilakukan pada umur beton mencapai 28 hari. Dari hasil pengujian penyerapan air serat bambu didapatkan nilai penyerap air tertingi pada serat bambu dengan treatment NaOH 2 molar sebesar 159%. Untuk kuat tekan menunjukkan adanya peningkatan cukup signifikan pada variasi molaritas treatment 6 molar dengan rata-rata nilai kuat tekan 23,61 MPa. Pada kuat lentur juga menunjukkan adanya peningkatan pada variasi molaritas 2 molar dengan nilai rata-rata kuat lentur sebesar 5,75 MPa. Dari hasil analisa regresi menunjukkan bahwa nilai molaritas optimum treatment terhadap serat bambu pada campuran beton umur 28 hari untuk kuat tekan yaitu 6 molar, dan nilai molaritas optimum treatment untuk kuat lentur yaitu 2 molar. Dari hasil uji hipotesis membuktikan bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan serat bambu yang sudah melalui treatment NaOH terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton. Kata kunci : beton serat, serat bambu, Natrium Hidroksida (NaOH), penyerapan air, kuat tekan, kuat lentur.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci : beton serat, serat bambu, Natrium Hidroksida (NaOH), penyerapan air, kuat tekan, kuat lentur. |
Subjects: | Engineering > Civil Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Sipil S1 > Teknik Sipil S1(Skripsi) |
Depositing User: | Daniel Cristyan Ardynatha |
Date Deposited: | 23 Feb 2024 03:15 |
Last Modified: | 23 Feb 2024 03:15 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/14162 |
Actions (login required)
View Item |