MARYANTO, MARYANTO (2016) KEKUATAN LEKATAN DAN PANJANG PENYALURAN TULANGAN BAMBU DENGAN PENGASARAN PERMUKAAN (BAMBU DENGAN LILITAN KAWAT DIAMETER 1,6 mm). Skripsi thesis, ITN MALANG.
Text
Untitled(95).pdf Download (7MB) |
Abstract
Lekatan adalah suatu hubungan kerja sama antara tulangan dengan beton di sekelilingnya, sehingga beton bertulang dapat bekerja sama dengan baik sebagai bahan komposit. Panjang penyaluran juga dapat mempengaruhi ketahanan suatu beton bertulang, semakin baik penyaluran beban yang diterima oleh tulangan maka akan menghasilkan ketahanan yang baik pula. Dalam konstruksi 2 hal tersebut adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap kekuatan suatu beton bertulang. Bambu sebagai tulangan seringkali dimanfaatkan sebagai pengganti tulangan longitudinal, sebab bambu memiliki tegangan tarik yang cukup besar Penelitian ini bertujuan untuk seberapa besar kekuatan lekatan dan menganalisa rumusan SNI tentang panjang penyaluran terhadap tulangan bambu. Perlakuan pada bambu yaitu bambu polos dan bambu dengan pengasaran permukaan menggunakan lilitan kawat berdiameter 1,6 mm spasi lilitan 4 mm, 6 mm, 8 mm dibandingkan dengan kekuatan lekatan baja polos dan baja ulir. Penelitian ini dilakukan di kampus ITN Malang, Jawa Timur pada tanggal 4 Mei - 14 September 2015. Bambu yang akan digunakan yaitu bambu jenis petung dengan fy 89,133Mpa yang telah diuji terlebih dahulu kuat tariknya ( fy). Perencanaan mix design dengan f’c 20 MPa. Sampel yang digunakan untuk kekuatan lekatan berjumlah 30 buah kubus (15x15x15) cm dan silinder 3 buah (15x30) cm untuk uji panjang penyaluran berjumlah 45 buah kubus (15x15x15) cm dan silinder 3 buah (15x30) cm, untuk tulangan bambu masing-masing 5 buah benda uji pada tiap variasi perlakuan pengasaran. Dari hasil pengujian didapatkan hasil kekuatan lekatan bambu polos sebesar 0,773 MPa, bambu dengan lilitan kawat Ø1,6 mm spasi lilitan 4 mm mencapai 2,25 MPa, baja polos sebesar 5,96 MPa, baja ulir sebesar 14,9 MPa. Bambu dengan lilitan kawat terbukti dapat menaikan kekuatan lekat bambu sampai 4 kali lipatnya sehingga bambu dapat digunakan sebagai pengganti tulangan pada beton bertulang dan layak digunakan dalam perencanaan beton bertulang. Pada pengujian panjang penyaluran di dapat hasil yang mendekati yaitu sampel bambu dengan lilitan kawat Ø1,6 mm dengan jarak spasi antar lilitan 4 mm dan panjang penyaluran 12 cm. Namun slip yang terjadi pada bambu cukup tinggi meski telah di beri pangasaran permukaan sehingga sampel dinyatakan belum berhasil. Rumus yang digunakan untuk pengujian panjang penyaluran yaitu rumus R. Park & Paulay, analisa terhadap persamaan yang diatur didalam SNI 2847-2013 pasal 12.2.2 tentang panjang penyaluran juga tidak cocok digunakan terhadap tulangan bambu. Kata Kunci :Bambu, Tulangan, Lekatan, Panjang Penyaluran, Lilitan kawat
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci :Bambu, Tulangan, Lekatan, Panjang Penyaluran, Lilitan kawat |
Subjects: | Engineering > Civil Engineering |
Divisions: | Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Sipil S1 > Teknik Sipil S1(Skripsi) |
Depositing User: | Susi Rahmania |
Date Deposited: | 20 Feb 2019 01:52 |
Last Modified: | 20 Feb 2019 01:52 |
URI: | http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/2094 |
Actions (login required)
View Item |