PENGENDALIAN MUTU PRODUK MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) PADA PERUSAHAAN ANEKA TENUN PLASTIK PT XYZ

Nuruddin, Muhammad Fauzi (2020) PENGENDALIAN MUTU PRODUK MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) PADA PERUSAHAAN ANEKA TENUN PLASTIK PT XYZ. Skripsi thesis, Institut Teknologi Nasional Malang.

[img] Text
Bagian awal.pdf

Download (601kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (250kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (382kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (105kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (511kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (88kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (86kB)
[img] Text
Lampiran.pdf

Download (1MB)
[img] Text
JURNAL.pdf

Download (440kB)

Abstract

Mutu atau kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan. PT. XYZ (Nama perusahaan disamarkan atas permintaan perusahaan) merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur. Pada perusahaan ini permasalahan yang sering terjadi adalah terdapat produk cacat yang menyebabkan proses produksi tidak efisien. Adanya produk cacat dalam setiap produksi menyebabkan tambahan biaya untuk memperbaiki produk cacat yang masih bisa diperbaiki, hal ini juga berdampak pada profit perusahaan. Pada bulan oktober 2019 produksi bale cover tipe SWL 250Kg sebanyak 29411 unit dan produk cacat sebanyak 1314 unit dengan persentase kecacatan 4,47%, sedangkan perusahaan menetapkan produk cacat tidak boleh melebihi dari 3%. Hasil yang diperoleh berdasarkan diagram sebab akibat (fishbone diagram) menyatakan bahwa ada empat faktor yang menyebabkan produk cacat yaitu manusia, mesin, material, dan metode. Faktor manusia menjadi penyebab paling dominan yang menyebabkan produk cacat. Diantaranya operator terburu-buru, operator salah settingan tebal tipis, tangan operator kotor, operator salah lembaran yang akan diprinting, operator salah penempatan bagian yang dijahit, dan salah setting ukuran saat memotong lembaran anyaman plastik.Berdasarkan p-chart bulan oktober hampir semua sampel melebihi standar yang ditetpakan oleh perushaan. Tetapi, apabila dilihat dari p-chart masing-masing cacat tidak ada yang keluar dari batas kontrol atas akan tetapi perusahaan menginginkan kualitas produk yang lebih baik lagi. Sehingga perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan urutan yang diperoleh dari diagram pareto. Yang menempati urutan pertama adalah cacat kotor dengan persentase cacat sebesar 36%, jahitan loncat menempati urutan kedua dengan persentase kecacatan 24%, lubang menempati urutan ketiga dengan persentase kecacatan 17%, terlalu panjang menempati urutan keempat dengan persetase kecacatan 14%, printingan terbalik menempati urutan kelima dengan persentase kecacatan sebesar 6%, dan yang paling terakhir adalah tidak ada laminating dengan persentase kecacatan 3%.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Engineering > Industrial Engineering
Divisions: Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri S1 > Teknik Industri S1 (Skripsi)
Depositing User: Handoyo Eka
Date Deposited: 11 Feb 2020 06:52
Last Modified: 11 Feb 2020 06:52
URI: http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/4646

Actions (login required)

View Item View Item